Peneliti Unsam Telusuri Situs Sejarah dan Legenda Rakyat di Aceh Barat

Share

NUKILAN.ID | MEULABOH – Upaya pelestarian sejarah lokal terus digaungkan oleh kalangan akademisi. Salah satunya dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Samudera (Unsam) Langsa yang tengah menyusuri situs-situs bersejarah serta cerita rakyat di wilayah Aceh Barat.

Dalam kunjungan penelitiannya di Meulaboh, Sabtu (28/6/2025), dosen Bahasa Indonesia Unsam, M Yakob, M.Hum, mengungkapkan pentingnya menggali kembali sejarah dan legenda lokal sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat.

“Penelitian ini kami lakukan sebagai bahan edukasi bahwa di Aceh Barat ini banyak sejarah dan lagenda cerita rakyat,” ujar Yakob.

Yakob bersama timnya bertemu sejumlah tokoh masyarakat, termasuk Suandi, MA, seorang pemerhati sejarah sekaligus tokoh budaya setempat. Ia mengaku takjub dengan banyaknya kisah rakyat yang berkembang di tengah masyarakat serta temuan berbagai situs cagar budaya yang belum banyak dikenal publik.

Menurut Yakob, pelestarian cerita rakyat dan situs sejarah menjadi hal yang mendesak agar kekayaan budaya tak hilang ditelan zaman.

“Situs sejarah dan lagenda rakyat Aceh ini perlu dilestarikan dan dibukukan. Dengan demikian sejarah itu tidak terputus atau hilang dari cerita mulut ke mulut,” jelasnya.

Ia meyakini bahwa kisah-kisah rakyat yang tersebar di berbagai daerah menyimpan nilai-nilai kearifan lokal dan pesan moral yang relevan hingga kini.

“Sebab itu kami melakukan penelitian lagenda rakyat. Kami targetkan di semua wilayah, mulai dari Aceh Tengah, Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Tenggara dan Tamiang,” tambahnya.

Salah satu legenda yang ditelusuri adalah “Lagenda Krueng Tujoh”, kisah yang hidup di tengah masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran Sungai Meureubo, Aceh Barat. Nama “Krueng Tujoh” sendiri konon memiliki latar sejarah yang unik dan menarik untuk dikaji lebih dalam.

Akbar Priadi Sadikin, salah seorang mahasiswa yang turut dalam riset tersebut, mengaku terkesan dengan kekayaan cerita rakyat di daerah itu. Ia menyebut bahwa pengalaman tersebut membuka wawasannya tentang betapa kayanya budaya lokal di Aceh Barat.

Penelitian ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi pelestarian warisan budaya tak benda yang dimiliki Aceh, sekaligus menjadi bahan kajian ilmiah yang dapat digunakan dalam pendidikan dan dokumentasi sejarah daerah.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News