Pemkab Aceh Tenggara Bergerak Cepat Pulihkan Dampak Banjir Bandang

Share

NUKILAN.id | Kutacane – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tenggara mengambil langkah sigap untuk memulihkan dampak banjir bandang yang menerjang wilayah tersebut sejak Minggu (29/12/2024). Bencana ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang memicu luapan sungai, menggenangi permukiman, merusak lahan pertanian, dan memutus akses jalan utama.

Staf Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Haslinda Juwita, menegaskan bahwa pemerintah daerah telah bergerak cepat dalam menangani bencana ini.

“Pemerintah daerah setempat mulai bergerak cepat menangani dampak bencana,” ujarnya pada Senin (6/1/2025).

Langkah awal pemulihan mencakup pengiriman rangka baja untuk membangun jembatan bailey di Gampong Kane Mende, Kecamatan Leuser. Jembatan ini diharapkan dapat menghubungkan kembali wilayah yang terisolasi akibat akses jalan yang terputus. Selain itu, ekskavator telah dikerahkan untuk membangun tapak bronjong guna memperkuat struktur jalan dan jembatan yang terdampak.

BPBD setempat juga mempercepat proses pemulihan dengan menambahkan tiga unit ekskavator. Bantuan masa panik berupa kebutuhan dasar telah disalurkan kepada warga terdampak untuk memastikan kebutuhan pokok tetap terpenuhi.

Kerusakan akibat banjir teridentifikasi di beberapa titik kritis. Jembatan nasional di Desa Suka Makmur tersumbat material kayu gelondongan yang terbawa derasnya arus sungai. Di Desa Batu Bulan I, Kecamatan Babussalam, jalan utama Kutacane-Medan mengalami kerusakan sepanjang 14 meter dengan kedalaman 5 meter, memutus akses transportasi. Sementara itu, longsor di Desa Simpur, Kecamatan Ketambe, menutup sebagian badan jalan nasional Blangkejeren-Kutacane, dan sarana air bersih di Kecamatan Deleng Pokhkisen juga mengalami kerusakan.

Sebanyak 43 kepala keluarga atau 171 jiwa terdampak banjir bandang tersebut. Meskipun tidak ada korban jiwa, 15 desa di Kecamatan Leuser masih terisolasi karena putusnya jembatan utama. Warga menghadapi kesulitan akses dan keterbatasan fasilitas dasar.

Saat ini, kondisi air di sejumlah wilayah telah mulai surut, namun upaya perbaikan infrastruktur dan normalisasi akses jalan terus berlanjut.

“Pemulihan terus dilakukan agar akses transportasi dan fasilitas umum segera kembali normal,” kata Haslinda.

Respons cepat pemerintah dan dukungan berbagai pihak diharapkan dapat mempercepat pemulihan kondisi di Aceh Tenggara.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News