NUKILAN.id | Banda Aceh – Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Rijaluddin, menaruh harapan besar terhadap pemerintahan baru di Aceh agar dapat mengambil kebijakan yang lebih berpihak pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Menurutnya, kebijakan tersebut harus mampu mendorong perkembangan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar perekonomian Aceh tumbuh lebih baik di tahun 2025.
“Pertumbuhan ekonomi makro di Aceh selama ini belum cukup memberikan dampak positif yang signifikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Meski ekonomi makro sudah menunjukkan angka pertumbuhan, sektor-sektor yang lebih kecil, seperti UMKM, masih membutuhkan perhatian lebih,” ujar Rijaluddin, dikutip dari RRI, Rabu (26/2/2025).
Ia menegaskan, pemerintah harus lebih fokus pada pengembangan UMKM agar bisa berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah. Dukungan terhadap usaha kecil di tingkat masyarakat dinilai menjadi kunci dalam menjaga kestabilan ekonomi Aceh ke depan.
Selain itu, Rijaluddin juga menyoroti peran masyarakat, terutama petani, dalam upaya memajukan perekonomian daerah. Ia mendorong agar petani mulai mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi barang dari luar daerah dan lebih berfokus pada produksi lokal yang dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Mereka harus mempersiapkan produk lokal yang dapat memenuhi kebutuhan dalam daerah,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya mengurangi impor produk dasar yang seharusnya bisa diproduksi sendiri oleh masyarakat Aceh. “Kebutuhan dasar, seperti pangan, jangan sampai masih harus didatangkan dari luar daerah kita,” tutupnya.
Harapan ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat sektor ekonomi berbasis lokal, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Aceh secara luas.
Editor: Akil