Pemerintah Optimis Proyeksi Ekonomi Indonesia Tak Akan Meleset

Share

NUKILAN.id | Jakarta – Pemerintah Indonesia menunjukkan keyakinan tinggi bahwa proyeksi ekonomi Indonesia pada 2025 yang diperkirakan hanya tumbuh sebesar 4,7% oleh IMF dan Bank Dunia, tidak akan tercapai. Menurut mereka, perekonomian Indonesia memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan negara-negara lain, berkat struktur ekonomi yang lebih didorong oleh konsumsi domestik.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengungkapkan optimisme pemerintah terhadap proyeksi tersebut.

“Spending, public consumption, kita tinggi share-nya ke PDB, jadi relatif lebih resilient ketimbang ekonomi negara lain mestinya,” ujar Susiwijono saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Dengan porsi ekspor Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya sekitar 20%, sementara 53% disumbang oleh konsumsi rumah tangga, Indonesia dinilai memiliki daya tahan yang lebih baik dalam menghadapi dampak negatif dari perang dagang global yang tengah berlangsung.

Susiwijono juga membandingkan penurunan proyeksi ekonomi Indonesia dengan negara besar lainnya, seperti Amerika Serikat dan China, yang diperkirakan mengalami penurunan lebih signifikan.

“Itu kan turunnya hanya 0,4 poin persentase. Padahal AS sama China diperkirakan turunnya 0,9 poin persentase dan global outlook ekonominya dari 3,2-3,3% tinggal 2,8%,” tambahnya.

Kendati begitu, Susiwijono tidak ingin terburu-buru mengklaim bahwa target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 5,2% untuk tahun ini akan tercapai tanpa hambatan. Pasalnya, dampak perang tarif dagang antara Amerika Serikat dan mitra dagang utama masih bisa mempengaruhi perekonomian Indonesia.

Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia sudah melakukan upaya maksimal untuk menghindari dampak buruk dari tarif tinggi yang akan diberlakukan oleh AS. “Ini kan perkembangannya masih jalan terus nih kayak dinamika di US kan kita masih 60 hari masih nego, dan kita relatif negara pertama yang diterima bahkan tim teknisnya sudah duduk bersama, kan negara lain belum,” ungkap Susiwijono.

Revisi proyeksi yang dilakukan oleh Bank Dunia dan IMF menggambarkan tekanan yang dihadapi perekonomian Indonesia akibat ketidakpastian perdagangan global. Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,7% pada 2025, lebih rendah dari estimasi sebelumnya yang mencapai 5,1%. Tekanan ini juga berhubungan dengan melemahnya harga komoditas global yang berdampak pada investasi dan ekspor Indonesia.

Sama seperti Bank Dunia, IMF juga menurunkan proyeksinya untuk Indonesia ke angka yang sama, 4,7%, setelah sebelumnya memperkirakan angka pertumbuhan sebesar 5,1% pada 2025. Proyeksi ini sejalan dengan ketidakpastian yang melanda perekonomian dunia akibat perang tarif dagang antara AS dan China yang mempengaruhi stabilitas ekonomi global.

Kepala Ekonom IMF, Pierre-Olivier, mengingatkan bahwa jika perang tarif ini terus berlanjut, akan ada dampak signifikan terhadap pertumbuhan global. “Jika terus berlanjut, kenaikan tarif yang tiba-tiba dan ketidakpastian yang menyertainya akan memperlambat pertumbuhan global secara signifikan,” ujarnya dalam laporan IMF terbaru.

Meskipun demikian, Indonesia tetap menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap ketahanan ekonominya dan berharap dapat melewati tantangan global yang ada dengan baik.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News