Pemerintah Aceh Targetkan Bendung Irigasi Sigulai Tuntas di 2022

Share

Nukilan.id – Pemerintah Aceh menargetkan pembangunan Bendung Daerah Irigasi Sigulai Kabupaten Simeulue akan tuntas pada tahun 2022 sehingga akan mampu memproduksi sendiri padi untuk kebutuhan masyarakat di kawasan itu.

“Kehadiran bendungan ini akan mampu mengairi sekitar 1.983 Hektare areal persawahan yang tersebar di delapan gampong/desa yang selama ini masih mengandalkan hujan sebagai sumber airnya,” kata Kepala Dinas Pengairan Aceh Ade Surya dihubungi di Banda Aceh, Minggu.

Baca juga: Harga TBS Sawit Rp1.920 per Kilogram di Subulussalam

Ia menjelaskan pembangunan bendung irigasi dengan nilai kontrak Rp174,2 Milyar tersebut meliputi 1 unit bendung, saluran primer dan sekunder sepanjang 30,5 Km beserta bangunan pelengkapnya.

Ada pun Areal persawahan yang akan dialiri irigasi tersebut meliputi Desa Sigulai, Desa Babul Makmur, Desa Lamamek, Desa Batu Ragi, Desa Malasen, Desa Miteum, Desa Sinar Bahagia dan Desa Sembilan di Kecamatan Simeulue Barat.

Dapat Meningkatkan Produksi PadiMenurut dia, dengan terbangunnya Daerah Irigasi Sigulai tersebut luas panen padi masyarakat bisa mencapai 3.370 Ha/Tahun. Dasumsi produksi 6 – 8 Ton per hektare sehingga produksi padi bisa mencapai 23.600 Ton per tahun atau setara Rp94,4 Milyar (asumsi harga padi Rp. 4.000/Kg).

Baca juga: Amankan Harga, BUMN Siap Serap Beras Hasil Panen Petani

“Jika target tersebut terwujud, kebutuhan beras untuk Simeulue akan tercukupi hingga 90 persen. Sehingga tidak perlu lagi mendatangkan beras dari luar pulau,” katanya.

Ia mengatakan dalam peninjauan proyek tersebut dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Mawardi. Serta didampingi Bupati Simeulue, Erli Hasim, Ketua DPRK Simeulue Irwan Suharmi, Inspektur Aceh Zukifli, Kepala Dinas PUPR Aceh Mawardi dan sejumlah pejabat Pemkab Simeulue.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh Mawardi menjelaskan pembangunan tersebut merupakan bagian dari program infrastruktur Pemerintah Aceh. Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Baca juga: Vaksinasi hingga BLT Buka Peluang UMKM untuk Bangkit

“Sesuai dengan RPJM Pemerintah Aceh, pada akhir RPJM persentase kondisi irigasi Aceh dalam kondisi baik mencapai 83,77 persen. Pak Gubernur Aceh juga memerintahkan kami untuk terus memonitoring sebagai upaya memastikan kelancaran pembangunan,” katanya. [Nusadaily.com]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News