NUKILAN.id | Indepth – Perjalanan Shin Tae-yong sebagai Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia kini resmi berakhir. Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, mengumumkan keputusan pemutusan kontrak tersebut.
Kepergian Shin Tae-yong dari Skuad Garuda menimbulkan perdebatan di kalangan penggemar sepak bola Indonesia yang mempertanyakan apakah langkah ini membawa keuntungan atau kerugian. Meski demikian, PSSI telah mantap mengganti posisi pelatih dengan Patrick Kluivert.
“Tentu kita mengucapkan terima kasih kepada kinerja Coach (pelatih) Shin Tae-yong selama ini, hubungan saya sangat baik. Kita lakukan yang terbaik untuk program-program yang dikehendaki,” ujar Erick saat konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).
Sebelum pernyataan resmi PSSI, kabar pemecatan Shin Tae-yong sudah ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya setelah pelatih asal Korea Selatan tersebut gagal membawa Timnas melewati fase grup Piala AFF 2024.
Spekulasi terkait alasan pemecatan terus menjadi topik hangat di berbagai platform media sosial. Pendapat suporter terbelah, antara yang mendukung dan yang menentang keputusan tersebut.
Meski demikian, kinerja Shin Tae-yong tetap mendapat apresiasi dari masyarakat. Dukungan dan simpati publik mengalir untuk sang pelatih, terlepas dari pro dan kontra yang berkembang.
Amatan Nukilan.id, tagar #TerimaKasihSTY menjadi trending dan mendominasi platform X (Twitter), bersama dengan topik mengenai PSSI, Shin Tae-yong, dan Timnas yang turut menjadi perbincangan populer.
‘Serangan Balik’ Federasi
PSSI menyadari bahwa keputusan memecat Shin Tae-yong di tengah situasi yang relatif stabil akan menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, terutama dari para suporter setia Timnas Indonesia.
Erick Thohir mengungkapkan bahwa beberapa faktor mendasari pemecatan tersebut, salah satunya adalah dinamika internal tim yang penuh tantangan.
“Kalau saya lihat, memang dinamika ini cukup kompleks. Kalau saja waktu itu kita mengambil keputusan yang tergesa-gesa, mungkin kurang baik juga,” kata Erick memberikan penjelasan.
Menurutnya, gejolak ini telah dirasakan sejak pertandingan melawan China atau bahkan sebelumnya. Namun, pengambilan keputusan saat itu dianggap kurang tepat karena waktu yang sangat terbatas.
“[Keputusan] yang terbaik ya hari ini, karena kita masih punya waktu 2,5 bulan untuk persiapan,” jelas Erick, yang juga merupakan pemilik klub Oxford United.
Ia menilai waktu yang tersisa bagi pelatih baru cukup untuk menyusun strategi dan mempersiapkan tim menghadapi pertandingan mendatang. Erick juga meyakini bahwa dengan komposisi pemain yang dimiliki saat ini, 2,5 bulan merupakan durasi yang memadai untuk mematangkan persiapan.
“Saya tidak mau ambil keputusan yang hasilnya tidak baik. Setelah evaluasi dan perhitungan, waktu 2,5 bulan ini cukup, tidak tergesa-gesa,” ujarnya.
Shin Tae-yong Buka Suara
Shin Tae-yong, yang lebih dikenal publik dengan sebutan STY, akhirnya memberikan pernyataan setelah kabar pemecatannya tersebar luas. Enam hari setelah pengumuman tersebut, ia memilih menyampaikan ucapan perpisahan melalui akun Instagram pribadinya, @shintaeyong7777.
Bukan penjelasan atau klarifikasi terkait kisruh yang ramai diperbincangkan, unggahan tersebut adalah surat perpisahan singkat dalam bahasa Korea yang terdiri dari 323 karakter hangeul. Jeong Seok So (Jeje), mantan penerjemah Timnas, menerjemahkan pesan ini ke dalam bahasa Indonesia. Isi pesan tersebut jauh dari nada protes atau kemarahan—hanya penuh rasa syukur kepada semua pihak yang telah membantunya selama ini.
Shin memulai dengan berterima kasih kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. “Pertama-tama, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Erick Thohir,” tulisnya pada Sabtu (11/1/2025).
Ia mengapresiasi dukungan luar biasa dari Erick yang menurutnya memungkinkan pencapaian Timnas saat ini.
“Selaku ketua umum PSSI yang membantu dan mendukung luar biasa sehingga timnas Indonesia kita bisa di posisi sekarang. Jika bukan dukungan Pak Ketum, tidak akan kita bisa mendapatkan prestasi yang didapati sekarang,” lanjut pelatih kelahiran 11 Oktober 1970 tersebut.
Tidak lupa, Shin memberikan penghargaan kepada tim kepelatihan dan para official yang bekerja keras mendukung Timnas dari balik layar.
“Dan terima kasih juga kepada semua yang bekerja untuk PSSI terima kasih atas dukungan yang selalu diberikan. Dan saya berterima kasih juga kepada para coach,” ungkapnya.
Ia juga mengakui bahwa masa-masa sulit kerap dihadapi oleh tim pelatihannya. “Dalam situasi sulit dan melelahkan pun, saya tahu kalian selalu berusaha menjadi satu untuk meraih prestasi bersama pemain,” tuturnya lebih lanjut.
Shin Tae-yong kemudian menyampaikan harapan khusus kepada para pemain Timnas yang telah bekerja keras di bawah arahannya. Dengan penuh semangat, ia mendoakan agar mereka bisa membawa Indonesia tampil di panggung Piala Dunia 2026.
“Terima kasih juga kepada para pemain timnas, harus lolos Piala Dunia 2026 ya. Saya berharap para pemain kita bisa berdiri di atas panggung piala dunia,” ucapnya penuh harapan.
Terakhir, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada para suporter yang selalu memberikan dukungan dari tribun. Menurut Shin, dukungan hangat dari masyarakat Indonesia akan selalu dikenangnya sebagai bagian dari perjalanan yang penuh kesan.
“Sebagai terakhir, saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang selalu mencintai dan mendukung saya. Saya akan ingat selamanya dukungan dan hati yang hangat dari para fans,” pungkasnya dalam unggahan tersebut.
Patrick Kluivert: Pelatih Baru Timnas Indonesia
Setelah PSSI resmi mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong, Ketua Umum Erick Thohir mengungkapkan bahwa pengganti pelatih Timnas Indonesia sudah ditentukan, meski identitasnya belum diumumkan.
Dua hari kemudian, kabar tersebut terkonfirmasi melalui akun Instagram @timnasindonesia, yang mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru. Kabar ini sekaligus memvalidasi spekulasi yang sebelumnya marak di media sosial, setelah beberapa laporan dari media asing menyebutkan nama mantan pemain legendaris Belanda tersebut.
PSSI kemudian memperkenalkan Kluivert secara resmi kepada publik Indonesia dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube PSSI, sehari setelah kedatangannya.
Dalam konferensi pers tersebut, Kluivert membahas berbagai hal, mulai dari metode pelatihan hingga pandangannya tentang para pemain. Namun, perhatian besar dari para pendukung Timnas tertuju pada target yang ia tetapkan: membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
“Rencana saya lolos kualifikasi ke Piala Dunia. Jadi kami ingin coba ketat lawan Australia, lalu kami juga ingin [bersaing] ketat lawan Bahrain,” ujar Kluivert saat konferensi pers di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Minggu (12/1/2025).
Kluivert juga menargetkan kemenangan dalam dua laga pada bulan Maret mendatang, meskipun ia tetap memantau perkembangan situasi.
“Kami ingin mendapat 4 poin di kantong, kami [berencana] ingin dapat 6 poin. Tapi dengan catatan, kami juga harus menghargai lawan pertama, [karena lawan Australia main kandang],” ucap mantan bintang Barcelona tersebut.
Timnas Indonesia akan menghadapi dua pertandingan penting pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga pertama melawan Australia dijadwalkan berlangsung pada Kamis (20/3/2025) di Stadion Sydney atau Stadion Allianz, Sydney, Australia.
Setelah itu, skuad Merah Putih akan menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, pada Selasa (25/3/2025).
Saat ini, Timnas Indonesia menduduki peringkat ketiga Grup C dengan perolehan 6 poin dari 6 pertandingan. Posisi puncak ditempati oleh Jepang dengan 16 poin, sementara Australia berada di peringkat kedua dengan 7 poin.
Suporter Tetap Bersatu
Juru taktik baru Pasukan Garuda telah resmi ditunjuk. Kini, harapan besar bertumpu padanya—mampukah ia menjawab tantangan yang menanti? Menjaga mimpi besar meloloskan Garuda ke Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Seruan agar para suporter tetap bersatu dan memberikan dukungan penuh kepada Timnas terus menggema di media sosial. Namun, percaya pada janji-janji manis sang pelatih anyar tentu bukan perkara mudah.
Kenangan pahit pergantian pelatih yang berulang kali mengiringi perjalanan Garuda masih membekas di hati suporter. Trauma akan kegagalan yang sebelumnya menggagalkan impian besar turut membayangi optimisme bahwa Garuda mampu terbang tinggi di pentas dunia.
Keputusan federasi sudah bulat, dan sang pelatih baru pun mulai membenahi persiapan. Kini, saatnya suporter merelakan perubahan dalam nyanyian di tribun, demi menjaga asa Garuda ke Panggung Dunia. (xrq)
Reporter: Akil