NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Pemadaman listrik yang terjadi berulang dan berlangsung lama di sejumlah wilayah Aceh dinilai mulai berdampak pada meningkatnya kerentanan sosial dan keamanan masyarakat. Kondisi tersebut memunculkan kekhawatiran akan lemahnya pengawasan, khususnya pada malam hari, akibat situasi lingkungan yang gelap.
Robi Bayu Ardiansyah, mahasiswa UIN Ar-Raniry, menilai lambannya penanganan pemadaman listrik oleh pemerintah dan pihak PLN tidak hanya mengganggu aktivitas harian, tetapi juga berpotensi menimbulkan persoalan sosial yang lebih luas. Menurutnya, pemadaman yang terjadi berjam-jam pada malam hari menciptakan ruang rawan terhadap pelanggaran norma dan tindak kriminal.
Ia menyoroti kebijakan Wali Kota Banda Aceh terkait pembatasan jam pulang pekerja perempuan maksimal pukul 23.00 WIB yang dinilainya sulit diterapkan secara optimal dalam kondisi listrik padam.
“Ketika lingkungan gelap dan penerangan minim, aspek keamanan menjadi persoalan serius,” ujarnya kepada Nukilan.id pada Sabtu (13/12/2025)
Robi juga menyinggung fenomena anak-anak dan remaja perempuan yang memilih bertahan di warung kopi pada malam hari untuk mengecas telepon genggam dan mengakses jaringan internet. Kondisi tersebut, menurutnya, menunjukkan dampak sosial langsung dari krisis kelistrikan yang belum tertangani dengan baik.
“Pemadaman listrik berkepanjangan berpotensi memengaruhi ketertiban sosial dan pelaksanaan nilai-nilai keagamaan di Aceh. Minimnya penerangan pada malam hari disebut membuka peluang terjadinya perilaku menyimpang di ruang publik,” tambahnya.
Dalam situasi tersebut, Robi juga menyoroti peran Wilayatul Hisbah (WH) yang dinilainya perlu lebih aktif melakukan patroli. Ia berpendapat bahwa pengawasan di lapangan harus ditingkatkan guna mencegah potensi pelanggaran selama kondisi darurat kelistrikan berlangsung.
Robi mendesak Pemerintah Aceh dan PLN agar segera mengambil langkah konkret dan terukur untuk memulihkan pasokan listrik secara normal. Menurutnya, persoalan kelistrikan tidak bisa lagi dipandang sebagai gangguan teknis semata, melainkan telah berdampak langsung terhadap keamanan dan kehidupan sosial masyarakat.
“Kami berharap pemerintah daerah bersama aparat terkait dapat meningkatkan patroli dan memastikan rasa aman warga hingga kondisi kelistrikan kembali stabil. Pemadaman listrik yang berkepanjangan membutuhkan penanganan cepat, serius, dan bertanggung jawab agar tidak menimbulkan dampak sosial yang lebih luas,” tutupnya. (XRQ)





