NUKILAN.ID | LHOKSUKON — Tim Emergency Medical Team (EMT) Terpadu Dinas Kesehatan Aceh terus memperkuat pelayanan kesehatan bagi warga yang terdampak banjir di Kabupaten Aceh Utara. Pada Selasa, 23 Desember 2025, tim EMT dikerahkan ke sejumlah titik pengungsian di Kecamatan Langkahan guna memastikan kebutuhan kesehatan masyarakat tetap terpenuhi.
Di Posko Desa Matang Tengoh, tim EMT melayani sebanyak 118 pasien, yang mayoritas berasal dari kelompok lanjut usia. Pelayanan tersebut melibatkan tenaga medis lintas profesi, mulai dari dokter, perawat, tenaga gizi, hingga petugas kesehatan lingkungan. Selain pemeriksaan medis, warga juga mendapatkan penyuluhan kesehatan serta dukungan psikososial.
Sementara itu, Tim 6 Gelombang 4 EMT Dinkes Aceh memberikan layanan di Posko Pengungsian Waduk Jambo Aye, Desa Langkahan. Di lokasi ini, sebanyak 96 pasien rawat jalan dilayani, termasuk balita dan kelompok rentan lainnya. Tim tidak hanya melakukan pemeriksaan dan pengobatan, tetapi juga memantau kondisi kesehatan lingkungan, keamanan pangan, serta memberikan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Berdasarkan hasil pelayanan, penyakit yang paling banyak ditangani meliputi infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), gangguan pencernaan, penyakit kulit, serta penyakit tidak menular. Pada kelompok rentan ditemukan kondisi ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK), ibu menyusui, balita, lansia, dan penyandang disabilitas. Di Posko Waduk Jambo Aye, para pengungsi masih menghadapi keterbatasan akses air bersih serta sarana kebersihan lingkungan.
Selain layanan medis dan pemberian obat-obatan, tim EMT juga melaksanakan kegiatan promotif dan preventif, seperti pemantauan keamanan pangan di dapur pengungsian, pengendalian vektor lalat, serta pemantauan ketersediaan air bersih, jamban, dan saluran pembuangan limbah. Edukasi PHBS turut diberikan kepada pengungsi, mencakup cuci tangan pakai sabun, pengelolaan sampah, kebersihan lingkungan, dan personal hygiene.
Tim juga memberikan konseling ASI eksklusif dan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), serta menyalurkan PMBA kepada balita. Namun, di lapangan ditemukan sejumlah Buku KIA dalam kondisi rusak, serta pelayanan Posyandu belum dapat berjalan pada bulan ini akibat situasi bencana.
Dalam pelaksanaan tugas menuju lokasi terdampak, tim EMT Terpadu Dinkes Aceh menghadapi sejumlah kendala, antara lain akses menuju lokasi yang terbatas, ketersediaan logistik obat-obatan tertentu yang belum memadai, minimnya fasilitas MCK, kualitas air bersih yang belum layak, serta pola konsumsi pengungsi yang masih didominasi makanan instan. (XRQ)

