Thursday, September 19, 2024
1

Pelatih Sepak Takraw Gorontalo Meninggal Dunia di Aceh Usai Dampingi Tim Raih Emas

NUKILAN.id | Banda Aceh – Kabar duka datang dari ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut. Pelatih sepak takraw putra Gorontalo, Herson Taha, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Zubir Mahmud, Aceh Timur, Sabtu (14/9/2024), pukul 04.09 WIB, setelah berjuang melawan penyakit gagal ginjal kronis.

Herson, yang dalam kondisi sakit, tetap sempat mendampingi timnya bertanding di PON dan meraih medali emas dalam nomor kuadran putra. Kepergiannya pun meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi masyarakat Gorontalo, tetapi juga bagi seluruh insan olahraga sepak takraw di Indonesia.

“Seluruh masyarakat dan Pemkab Aceh Timur turut berduka atas meninggalnya Herson Taha. Dedikasi almarhum dalam membimbing anak asuhnya meski dalam kondisi sakit sangat menginspirasi,” ujar Juru Bicara Pemkab Aceh Timur, Muntasir Ramli, Sabtu (14/9/2024).

Muntasir menambahkan bahwa almarhum Herson Taha dikenal sebagai sosok yang gigih. Meskipun dalam keadaan kurang sehat, ia tetap hadir di lapangan mendampingi timnya hingga berhasil meraih prestasi gemilang.

Sebelumnya, Herson Taha sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Zubir Mahmud sejak Jumat (6/9/2024), setelah mengalami gejala diare dan demam tinggi. Meski dalam kondisi sakit, Herson memutuskan keluar dari rumah sakit pada Rabu (11/9/2024) untuk mendampingi timnya bertanding dalam final sepak takraw nomor kuadran putra.

“Almarhum sempat keluar dari rumah sakit untuk mendampingi timnya meraih medali emas. Setelah itu, beliau kembali masuk rumah sakit dengan kondisi sesak napas dan pembengkakan di kaki,” kata Munawwir, Penanggung Jawab Kesehatan Sepak Takraw PON XXI Aceh-Sumut.

Dari hasil pemeriksaan medis, Herson didiagnosis mengalami gagal ginjal akut dan kadar asam urat tinggi. Dokter sempat menyarankan agar almarhum dirujuk ke rumah sakit di Medan, namun kondisi kesehatannya memburuk saat menunggu evakuasi.

“Sebelum meninggal dunia, almarhum sempat menjalani cuci darah. Setelah itu, ia dipindahkan ke ruang ICU, namun nyawanya tidak tertolong,” ungkap Munawwir.

Jenazah Herson Taha diberangkatkan ke Gorontalo melalui Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara, pada Sabtu pagi. Seorang dokter dari RSUD Zubir Mahmud turut mendampingi pemulangan jenazah hingga tiba di rumah duka di Gorontalo.

Dedikasi Herson dalam membina atlet sepak takraw, meski dalam kondisi kesehatan yang tidak prima, menjadi contoh nyata dari pengorbanan dan semangat juang seorang pelatih sejati. Kepergian beliau meninggalkan kenangan yang mendalam bagi rekan, keluarga, serta insan olahraga di seluruh Indonesia.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img