PeaceGen Aceh Latih Fasilitator Muda Perdamaian Lewat Program ToF

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Di tengah meningkatnya ujaran kebencian dan polarisasi di ruang publik, Peace Generation (PeaceGen) Aceh menggelar Training of Facilitator (ToF) sebagai upaya melahirkan fasilitator muda perdamaian. Program ini berlangsung dari Juni hingga Agustus 2025, dengan agenda pelatihan setiap malam akhir pekan.

Mengusung tema From Youth to Peace Leaders, pelatihan ini membahas 12 Nilai Dasar Perdamaian (12 NDP) seperti penerimaan diri, empati terhadap perbedaan, toleransi lintas iman, hingga seni memaafkan. Seluruh materi disampaikan secara bertahap dalam suasana edukatif dan reflektif.

Menurut Koordinator Umum PeaceGen Aceh, Teuku Avicenna Al Maududdy, pelatihan ini dirancang agar para peserta tidak hanya memahami konsep perdamaian, tetapi juga menghidupi nilai-nilainya dalam keseharian.

“Kami ingin mencetak fasilitator muda yang bukan hanya bisa berbicara tentang perdamaian, tapi hidup dan memperjuangkannya. Pelatihan ini bukan tentang menghafal modul, tapi tentang menghidupi nilai,” kata Avicenna.

Format pelatihan mingguan ini memungkinkan peserta dari berbagai latar belakang untuk mengikuti proses secara fleksibel. Peserta akan mengikuti pelatihan sebanyak empat kali dalam sebulan, yang berarti setiap bulan mereka mempelajari empat nilai dasar.

Metode yang digunakan mengutamakan pendekatan partisipatif, termasuk diskusi kelompok, simulasi konflik, studi kasus lokal, serta pelatihan komunikasi efektif dan teknik mediasi. Kegiatan juga memberikan ruang untuk refleksi pribadi dan praktik langsung fasilitasi.

Sekretaris Umum PeaceGen Aceh, Kevin Leonardy, menyampaikan pentingnya membentuk perdamaian secara aktif. “Karena perdamaian bukan sesuatu yang kita tunggu, tapi sesuatu yang harus kita bentuk, bersama,” ujarnya.

Bendahara Umum PeaceGen Aceh, Nyanyak Marawan Putri, menjelaskan bahwa program ini juga menjadi ruang penyembuhan bersama bagi peserta.

“Peace itu bukan teori tinggi. Tapi soal bagaimana kita menyapa sesama dengan senyum, menahan ego dalam debat, atau tahu cara mengelola konflik tanpa emosi. Itulah yang kami latih di ToF ini,” katanya.

Program ToF ini terbuka bagi pengurus PeaceGen serta aktivis muda dari berbagai komunitas. PeaceGen menargetkan sedikitnya 20 fasilitator muda bersertifikat yang nantinya akan bergerak di berbagai ruang sosial, seperti sekolah, dayah, pesantren, serta komunitas lintas iman dan gender.

Salah satu peserta pelatihan, Aulia Salsabila, melihat program ini sebagai bentuk komitmen generasi muda Aceh terhadap perdamaian.

“Aceh memiliki jejak sejarah panjang tentang konflik dan rekonsiliasi. Namun hari ini, anak-anak mudanya menolak mewarisi trauma; mereka memilih menjadi jembatan, bukan tembok. Melalui Peace Generation, gerakan damai kini tumbuh dari akar dari anak muda untuk sesamanya,” ujarnya.

Dengan pelatihan ini, PeaceGen berharap munculnya gelombang baru fasilitator yang dapat membawa semangat damai ke berbagai penjuru Aceh, menjadi agen perubahan di tengah tantangan sosial masa kini.

Editor: AKil

spot_img
spot_img

Read more

Local News