NUKILAN.id | Banda Aceh – Pasangan calon Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman dan Isnaini Husda (AMIN) komitmen mereka untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok disabilitas.
Hal tersebut disampaikannya dalam debat publik pertama calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh Pilkada 2024 yang berlangsung di Amel Convention Hall, Banda Aceh, Rabu (30/10/2024).
Aminullah dan Isnaini berjanji akan memastikan bahwa fasilitas untuk penyandang disabilitas di Banda Aceh akan ditingkatkan, terutama dalam hal infrastruktur yang lebih ramah disabilitas.
“Kami akan prioritaskan kepada disabilitas agar mereka mendapat tempat yang layak, seperti akses jalan yang selama ini belum tersedia seluruhnya,” kata Aminullah dikutip Nukilan di kanal youtube KIP Banda Aceh.
Aminullah mengakui bahwa pada periode pertama kepemimpinannya, pihaknya telah memprogramkan berbagai kebijakan untuk mendukung penyandang disabilitas. Namun, rencana tersebut sempat terhambat akibat pandemi COVID-19 yang membuat anggaran pemerintah harus dialihkan untuk penanganan pandemi.
“Di akhir masa periode kami, terjadilah COVID-19 sehingga anggaran-anggaran itu tidak bisa kami penuhi,” ujar Aminullah.
Selain infrastruktur, pasangan AMIN juga berencana untuk memberikan bantuan finansial kepada para penyandang disabilitas di Banda Aceh. Mereka berjanji memberikan bantuan sebesar Rp500.000 per bulan untuk mendukung kesejahteraan ekonomi kelompok disabilitas.
Aminullah menyebutkan bahwa program ini bertujuan untuk mengurangi jumlah penyandang disabilitas di jalanan Kota Banda Aceh.
“Kami punya program adalah kepada disabilitas seluruhnya yang ada di kota banda aceh, kita memberikan bantuan 500 ribu setiap bulan. ,” tegas Aminullah.
Jika terpilih kembali, Aminullah dan Isnaini menargetkan agar Banda Aceh menjadi kota yang inklusif dan ramah disabilitas dengan memastikan adanya anggaran yang cukup untuk mewujudkan program-program tersebut.
“Insya Allah ini semua akan menjadi target kami, dan kami pun akan menyiapkan anggaran yang cukup untuk menyesuaikan kota Banda Aceh sebagai kota inklusi,” pungkasnya.
Reporter: Rezi