NUKILAN.id | Feature – Semburat senja memantulkan cahaya perak di atas ombak yang tenang, menghiasi riak laut di pantai Ulee Lheue, Banda Aceh. Angin laut berhembus lembut, menggerakkan dedaunan dan membawa kesejukan bagi setiap pengunjung yang hadir. Di pantai yang dangkal, anak-anak berlarian, berenang, dan tertawa bersama, menyatu dengan kehangatan suasana.
Sore itu, Minggu, 3 November 2024, matahari tinggal sepenggalah. Teriknya memberikan kehangatan kepada pengunjung yang saat itu sedang menikmati kebahagiaan bersama keluarga tercintanya di pantai Ulee Lheu, Banda Aceh.
Sementara itu, pengunjung terus berdatangan. Juru parkir terlihat sibuk mengatur arus keluar masuk kendaraan yang cukup padat sore itu. Kursi yang tersedia nyaris tak mampu menampung jumlah warga yang ingin menikmati akhir pekan di tempat ini.
“Setiap harinya ada saja yang datang kesini. Tapi dominannya ramai ketika hari Jumat, Sabtu dan Minggu bang,” ucap Ros, seorang pedagang yang telah dua tahun berjualan di tempat ini.
Namun, tak semua orang tahu di balik keindahan dan keramaian hari ini, Ulee Lheue pernah menjadi salah satu wilayah yang paling parah terkena hantaman tsunami pada 2004. Sebagian besar rumah penduduk rata dengan tanah, ribuan warganya tewas dan hilang disapu ombak raksasa. Kebanyakan warganya yang meninggal dikebumikan secara massal pada beberapa titik kuburan massal yang terdapat di desa ini.
Meski demikian, satu bangunan tetap berdiri tegak di tengah kehancuran, yaitu Masjid Baiturrahim. Dilihat dari posisi masjidnya, sangat mustahil rasanya bangunan ini bisa selamat. Pasalnya, keberadaan rumah Allah ini tepat berada di bibir pantai, sedangkan bangunan yang lain di sekitarnya, baik rumah dan toko, hancur tak bersisa. Kokohnya masjid ini menjadi saksi bisu kekuatan alam sekaligus perlindungan yang diberikan Sang Pencipta.
Kini, pantai Ulee Lheue bertransformasi menjadi destinasi wisata yang hidup. Setiap harinya tempat ini ramai dikunjungi masyarakat Banda Aceh menikmati suasana santai bersama anak dan istri. Di tempat ini terdapat pelabuhan penyeberangan yang akan menyeberangkan para wisatawan menuju Pulau Sabang.
Pilihan Ulee Lheu sebagai tujuan wisata favorit bukanlah tanpa alasan. Hal ini disebabkan dengan pandangan sejumlah warga yang menilai kalau tempat ini merupakan destinasi yang ramah anak.
“Di sini suasana sorenya asyik bang. Pilihan tujuannya banyak. Kalau anak ingin berenang, kita bisa ke sini. Pantainya dangkal dan nyaris tanpa gelombang sehingga kami tidak khawatir dengan keselamatan anak, meskipun harus diawasi juga. Terus kalau mau bermain trail dan lainnya, disini juga ada wahana bermain untuk anak,” ujar Dian, seorang warga asal Lamgapang, Aceh Besar.
Sesuai dengan keterangan di atas, di tempat ini memang terdapat beberapa taman terbuka seperti, Taman Ulee Lheu Park, Taman Wisata Meuraxa, Taman Landmark “I love Banda Aceh” dan Arena motor trail & APV anak-anak.
Bagi pengunjung yang ingin berjalan-jalan mengelilingi pantai Ulee Lheu, disini pengunjung dapat menyewa boat wisata yang dapat disewa. Wisata bahari ini menyuguhkan pemandangan yang menarik nan mempesona.
Selain ruang terbuka yang ramah anak, di tempat ini juga terdapat puluhan mobil yang menjual kopi Arabika. Mobil-mobil ini berjejer di sepanjang jalan dan siap melayani pecinta kopi menikmati temaram senja di ujung pantai Ulee Lheu. Di tempat ini pula, banyak penjual jagung bakar sebagai cemilan dan makanan ringan yang dapat dinikmati pengunjung.
“Ngopi disini sungguh asyik, karena tempatnya yang berada di ruang terbuka. Sembari menikmati keindahan alam plus semilir angin laut sepoi-sepoi, sensasi citarasa kopi Gayo ini semakin terasa. Coba lah bang,” ucap Anca seraya menawarkan segelas kopi Arabika kepada penulis. Saat itu ia bersama sejumlah koleganya duduk berkumpul menikmati citarasa kopi Gayo yang terkenal itu.
Bagi yang hobi mancing, Gampong Ulee Lheu adalah surga bagi kaum pemancing. Setiap sorenya, pengunjung dapat melihat puluhan pemancing ikan yang berbaris rapi di atas jembatan Ulee Lheu. Suasana akan semakin indah kala sunset turun dan memancarkan sinar berwarna jingga dengan sempurna.
Pada tahun 2022, Gampong Ulee Lheu masuk dalam jajaran 50 desa wisata terbaik. Setelah melalui serangkaian penilaian, desa ini dinilai memiliki potensi pariwisata dan ekonomi kreatif tinggi. Fakta ini menjadikan daerah ini memiliki daya tarik yang kuat bagi wisatawan untuk mengunjunginya.
Desa Wisata Gampong Ulee Lheue merupakan salah satu daerah yang terletak di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh. Untuk menuju ke tempat ini, sangatlah gampang dan mudah untuk dicapai karena tak jauh dari pusat kota. Jika ditempuh dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda diperkirakan menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit.
Desa wisata Ulee Lheue memiliki potensi wisata yang luar biasa. Keberadaanya harus terus dilestarikan dan dikelola dengan baik. Jika pemanfaatan potensi wisata ini dapat dikembangkan secara maksimal, bukan tidak mungkin tempat yang dahulunya porak-poranda akibat gelombang tsunami akan berubah menjadi sebuah kawasan wisata yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
Editor: Akil