Operasi Bypass Cerebrovascular Perdana di RSUD dr. Zainoel Abidin dan Pertama di Pulau Sumatera Selamatkan Pasien Moya Moya

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Sejarah baru tercipta di dunia kesehatan Aceh. Untuk pertama kalinya, tim gabungan RSUD dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh bersama RS Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono berhasil melakukan operasi bypass cerebrovascular pada seorang remaja penderita penyakit langka moya moya, yang kerap memicu stroke berulang.

Operasi kompleks ini dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Syahrul, Sp.N(K) bersama tim medis RSUDZA. Prosedur yang berlangsung selama delapan jam tersebut bukan hanya menjadi pencapaian klinis, tetapi juga menorehkan sejarah sebagai pelaksanaan perdana bypass cerebrovascular di Aceh dan pertama di Pulau Sumatera. Dengan keberhasilan itu, Aceh resmi menjadi provinsi ke-7 di Indonesia yang mampu melaksanakan prosedur tersebut, sekaligus daerah kedua di luar Pulau Jawa.

Momen ini sekaligus menunjukkan kapasitas tenaga medis di Aceh yang kian mumpuni, membuka harapan baru bagi pasien dengan gangguan pembuluh darah otak di wilayah barat Indonesia.

Melalui video conference, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin turut menyapa keluarga pasien. Terlihat raut bahagia sang ayah yang menyampaikan terima kasih kepada Menkes dan seluruh tim medis yang telah menyelamatkan putrinya.

“Negara hadir untuk memastikan setiap anak bangsa mendapat pelayanan terbaik tanpa harus jauh ke Jakarta dan hari ini Aceh membuktikan bahwa harapan itu nyata,” ujar Budi.

Direktur RSUDZA, dr. Arifatul Khairida, MPH., FISQua, menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan dan RS PON atas dukungan besar bagi kemajuan layanan kesehatan di Aceh.

“Harapan kami, RSUDZA dapat menjadi rumah sakit rujukan vertikal yang sejajar dengan RS rujukan nasional. Kami sudah memiliki tiga layanan prioritas dengan sertifikasi paripurna, dan enam layanan lainnya segera menyusul,” ujarnya.

Apresiasi juga datang dari Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir Syamaun. Menurutnya, keberhasilan operasi ini bukan hanya soal prestasi medis, tetapi juga simbol harapan baru.

“Ini bukan hanya tentang keberhasilan operasi, tetapi tentang harapan baru bagi rakyat Aceh. Bahwa kini, anak-anak, remaja, dan keluarga tidak lagi harus berangkat jauh ke Jakarta untuk mendapat layanan terbaik,” ucapnya.

Menkes Budi juga menekankan pentingnya penanganan cepat pasien stroke. “Jika stroke ditangani dalam golden period 2-3 jam, pasien bisa pulih dengan lebih baik. Oleh karena itu, saya sangat berharap dengan hadirnya layanan bypass cerebrovascular di Aceh, pasien tidak lagi kehilangan waktu dan biaya hanya karena harus dirujuk ke Jakarta,” katanya.

Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat terkait program kesehatan nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

“Masyarakat dapat rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas yang kini menyediakan layanan gratis satu tahun sekali, termasuk pengecekan kolesterol, hipertensi, dan gula darah,” ujarnya.

Keberhasilan operasi bypass cerebrovascular di RSUDZA menjadi tonggak baru sejarah pelayanan kesehatan di Sumatera. Bagi masyarakat Aceh, capaian ini menjadi bukti bahwa kesehatan adalah investasi terbesar bangsa. Kini, Aceh melangkah lebih kuat, sehat, dan bermartabat.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News