Oknum Guru SMP di Aceh Aniaya Murid, Sahroni: Periksa Mentalnya

Share

NUKILAN.ID | JAKARTA — Kasus penganiayaan seorang murid SMP di Pidie Jaya, Aceh oleh oknum guru berinisial M alias PS menuai sorotan. Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mendesak kepolisian segera mengambil langkah tegas dengan mengusut kasus ini hingga tuntas.

“Sebagai seorang ayah, saya bisa memahami marahnya orang tua korban ketika anaknya kembali dalam keadaan terluka berat. Apalagi kita tahu, sekolah harusnya menjadi tempat belajar dan ruang aman. Karena itu, saya minta polisi segera jemput bola, usut kasus ini dengan serius, dan pastikan pelaku bertanggung jawab di depan hukum,” kata Sahroni melalui keterangan tertulis, Senin, 25 Agustus 2025.

Bendahara Umum DPP Partai NasDem itu menilai perbuatan terduga pelaku sangat tidak masuk akal. Karena itu, ia meminta aparat tidak hanya memproses hukum, tetapi juga memeriksa kondisi kejiwaan guru tersebut.

“Harus diusut juga kenapa gurunya melakukan penganiayaan tersebut karena kalaupun sebagai hukuman, hal tersebut tidak masuk akal untuk dilakukan. Jadi kalau perlu, gurunya juga diperiksa mentalnya,” tegas Sahroni.

Legislator asal Tanjung Priok itu menekankan agar polisi menghormati sikap keluarga korban yang menolak upaya damai. Menurutnya, proses hukum harus berjalan tanpa ada tekanan atau intimidasi.

“Polisi harus tegak lurus pada korban. Tidak boleh ada intimidasi, tidak boleh ada tekanan. Ingat, korban dan keluarganya sudah tegas menolak damai, maka hukum harus ditegakkan setegas-tegasnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, pengusutan yang tuntas penting dilakukan untuk memberikan efek jera sekaligus menjamin rasa aman anak-anak di sekolah.

“Kita semua ingin anak-anak merasa aman di sekolahnya, bukan justru mendapat perlakuan yang melukai, apalagi dari guru mereka sendiri,” lanjut Sahroni.

Sebelumnya, oknum guru SMP Negeri 1 Bandar Baru, Pidie Jaya, resmi dilaporkan ke Polres setempat setelah diduga menganiaya siswanya hingga mengalami luka serius. Korban bahkan disebut menderita robek pada gendang telinga akibat dipukul di bagian kepala dan telinga.

Insiden tersebut terjadi pada Jumat, 15 Agustus 2025 sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu, para siswa sedang menunggu pembagian Makanan Bergizi (MBG). Tanpa alasan jelas, guru berinisial M alias PS diduga memukul korban hingga jatuh sakit.

Orang tua korban mengaku geram atas perbuatan tersebut dan menegaskan menolak adanya upaya damai. Mereka meminta aparat memproses hukum pelaku sesuai aturan yang berlaku.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News