NUKILAN.id | Banda Aceh – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkuat pengembangan ekosistem keuangan inklusi di Gampong Umong Seuribee, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat akses masyarakat terhadap layanan keuangan dan mendukung komoditas unggulan lokal, yakni nilam, yang memiliki potensi besar dalam rantai pasokan minyak asiri dunia.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menjelaskan bahwa pengembangan ini penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberdayaan petani nilam.
āKami mengembangkan ekosistem keuangan inklusi di wilayah ini karena ada komoditas nilam yang bisa memasok rantai pasokan minyak nilam dunia,ā kata Mahendra, dalam kegiatan sosialisasi di sentra nilam, Senin (14/10/2024).
Dalam acara tersebut, petani nilam dan masyarakat setempat turut hadir untuk mendapatkan pemahaman terkait akses ke layanan keuangan, termasuk perbankan dan pembiayaan. Menurut Mahendra, akses ke layanan keuangan sangat penting bagi petani untuk menunjang kegiatan jual beli nilam yang mereka lakukan.
āKetika petani nilam di daerah ini bertransaksi, tentu mereka membutuhkan akses ke lembaga keuangan. Karena itulah kami hadir untuk mengembangkan ekosistem keuangan inklusi di sini,ā ujarnya.
Mahendra menambahkan bahwa pengembangan ekosistem keuangan inklusi di pedesaan, khususnya di daerah yang memiliki komoditas unggulan seperti nilam, menjadi salah satu prioritas pemerintah. Dengan akses yang lebih baik, petani diharapkan tidak hanya bisa menjual hasil produksi mereka dengan lebih efisien, tetapi juga mendapatkan dukungan pembiayaan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha mereka.
“Kami juga berkoordinasi dengan berbagai lembaga keuangan untuk memastikan tidak hanya ada penerimaan dari penjualan, tetapi juga dukungan pembiayaan bagi petani nilam di sini,” imbuh Mahendra.
Pengembangan ekosistem keuangan inklusi di sentra nilam Aceh Besar ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah-daerah lain di Aceh. Mahendra menyebutkan bahwa OJK telah memfasilitasi pengembangan ekosistem serupa di lebih dari 530 titik di seluruh Indonesia.
āKami berharap sentra nilam di Aceh Besar ini bisa menjadi contoh bagi wilayah lain dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan dan mengoptimalkan potensi ekonomi daerah melalui komoditas lokal,ā pungkasnya.
Langkah ini menjadi salah satu upaya OJK dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif di pedesaan, sehingga masyarakat dapat lebih mudah mengakses berbagai layanan keuangan dan memperkuat daya saing komoditas unggulan mereka di pasar global.
Editor: Akil