Nelayan Aceh Libur Melaut pada HUT Kemerdekaan RI

Share

NUKILAN.ID | Banda Aceh – Seluruh nelayan di Aceh akan menghentikan aktivitas melaut pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2025. Sementara pada peringatan 20 tahun MoU Helsinki, 15 Agustus 2025, nelayan juga tidak melaut karena bertepatan dengan hari Jumat, yang secara tradisi memang menjadi hari pantang melaut.

Panglima Laot Aceh, Miftah Cut Adek, mengatakan ketentuan tersebut merupakan bagian dari hukom adat laot yang telah berlaku di Aceh sejak lama. Tradisi libur melaut pada HUT Kemerdekaan RI, misalnya, sudah dijalankan sejak 1945.

“Kalau untuk peringatan Hari Damai Aceh itu masih kita pertimbangkan, tapi karena tahun ini bertepatan dengan hari Jumat, yang memang nelayan tidak melaut, jadi tetap libur juga,” ujar Miftah kepada Nukilan, Kamis (14/8/2025).

Ia menjelaskan, ada beberapa hari pantang melaut yang telah menjadi tradisi di Aceh, yakni setiap hari Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha masing-masing selama tiga hari berturut-turut, saat kenduri laot, peringatan HUT RI, dan peringatan tsunami pada 26 Desember. Tradisi libur melaut pada peringatan tsunami disepakati sejak 2005.

Menurut Miftah, aturan-aturan ini tidak hanya mengatur jadwal melaut, tetapi juga menjadi simbol persatuan nelayan di seluruh Aceh. Hukom adat laot memastikan bahwa tradisi dan nilai-nilai kebersamaan tetap terjaga di tengah perubahan zaman.

Libur melaut pada momen-momen tertentu memiliki makna sosial yang kuat bagi komunitas nelayan Aceh. Selain untuk menghormati peristiwa penting, pantangan ini menjadi waktu bagi nelayan untuk berkumpul dengan keluarga, memperbaiki peralatan tangkap, dan memulihkan tenaga. []

Reporter: Sammy

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News