Monday, September 23, 2024

Nelayan Aceh Barat Dilatih Gunakan Ice Gel untuk Jaga Kesegaran Ikan

NUKILAN.id | Meulaboh – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Teuku Umar (UTU) Aceh Barat menggelar pelatihan untuk nelayan tradisional di Desa Lhok Meureubo, Kecamatan Meureubo. Pelatihan yang diikuti oleh 30 nelayan ini berfokus pada pemanfaatan teknologi rantai dingin dengan menggunakan ice gel sebagai solusi menjaga kesegaran ikan.

Pelatihan tersebut dipimpin oleh tiga dosen FPIK UTU, yakni Muhammad Arif, Akbardiansyah, dan Delfian Masrura, serta melibatkan mahasiswa dari Program Studi Perikanan. Dalam sambutannya, Muhammad Arif menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang rutin dilaksanakan oleh UTU.

“Kami berharap teknologi ice gel yang diperkenalkan dapat membantu nelayan menjaga kualitas hasil tangkapan mereka sehingga dapat meningkatkan pendapatan,” ujar Arif kepada Nukilan.id, Senin (23/9/2024).

Arif menambahkan bahwa teknologi ini menjadi solusi praktis bagi nelayan yang kerap mengalami masalah ikan rusak saat perjalanan dari laut ke pasar. Ice gel, menurut Arif, lebih efisien dibandingkan es batu karena mampu menjaga suhu dingin hingga 12 jam jika disimpan di dalam cooler box berbahan Styrofoam atau fiber.

“Keunggulan lain ice gel adalah bisa digunakan berulang kali, sehingga lebih hemat biaya operasional dan ramah lingkungan,” tambahnya.

Sesi demonstrasi pembuatan ice gel menjadi salah satu highlight dalam pelatihan ini. Para nelayan tampak antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan, mulai dari pencampuran bahan, hingga cara penggunaan yang tepat saat menyimpan ikan.

Ahmad, salah satu nelayan peserta pelatihan, menyampaikan apresiasinya atas program ini. Menurutnya, inovasi penggunaan ice gel akan sangat membantu menjaga kesegaran ikan yang sering kali rusak selama perjalanan ke pasar.

“Sebelumnya kami hanya mengandalkan es batu, tapi ice gel ini lebih mudah digunakan dan lebih tahan lama. Dengan teknologi ini, ikan bisa sampai pasar dalam kondisi segar dan tentu harga jualnya bisa lebih baik,” ujarnya.

Pelatihan ini juga memberikan ruang bagi para nelayan untuk berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi di lapangan. Salah satu masalah utama yang sering muncul adalah penurunan kualitas ikan akibat penyimpanan yang tidak optimal. Penggunaan es batu selama ini dinilai kurang efektif karena cepat mencair dan menambah beban biaya.

Selain meningkatkan kualitas hasil tangkapan, Muhammad Arif berharap penggunaan ice gel dapat meningkatkan daya saing produk nelayan di pasar lokal maupun regional. Peningkatan kualitas ini diharapkan berdampak pada kesejahteraan ekonomi masyarakat nelayan di Desa Lhok Meureubo dan sekitarnya.

“Ke depannya, kami berencana memperluas pelatihan ini ke desa-desa nelayan lainnya di Aceh Barat, agar manfaatnya dirasakan lebih luas,” pungkas Arif.

Sementara itu, Akbardiansyah menambahkan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara kampus dan masyarakat. Melalui pelatihan ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis, tetapi juga belajar langsung tentang kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh nelayan setempat.

Pelatihan penggunaan ice gel ini menjadi bukti nyata komitmen UTU dalam mendukung pemberdayaan masyarakat nelayan, serta menunjukkan peran penting teknologi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir. (XRQ)

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img