Nukilan.id – Wakil Ketua DPW Partai NasDem Aceh, Thamren Ananda mempertanyakan keputusan Mendagri memberikan penghargaan kepada Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki sebagai Pj Gubernur berkinerja baik se-Indonesia.
Menurutnya, selama ini pengelolaan pemerintahan, pembangunan dan sosial oleh Pj Gubernur Aceh masih banyak kekurangan sehingga penghargaan yang diberikan Kemendagri layak dipertanyakan. Selain itu, secara khusus Thamrin juga mengkritik penanganan inflasi di Aceh.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA menegaskan bahwa jika dilihat dari pernyataan Thamren Ananda terkait inflasi jelas menunjukkan bahwa ketidakpahaman Wakil Ketua DPW Partai NasDem Aceh itu terkait data terkini inflasi di Aceh.
“Yang dia sampaikan adalah data lama pada awal hantaman inflasi di Aceh. Sedangkan sekarang Aceh salah satu Provinsi terbaik dalam pengendalian inflasi,” tegasnya.
Dijelaskan, saat awal mula hantaman inflasi seluruh Indonesia pada Juli-Agustus, Aceh berada fi posisi 5 secara nasional. Namun, atas upaya dan langkah-langkah strategis serta terpadu yang dilakukan Pj Gubernur bersama semua _stacholder_ saat ini posisi Aceh turun pada peringkat 23 nasional. Bahkan, kata dia, Desember ini trend positif terus terjadinya penurunan.
“Pengendalian ini tidak terlepas dari tata kelola pemerintahan yang baik terutama koordinasi lintas instansi dan pemerintahan kabupaten/kota yang dimasifkan oleh Pj. Gubernur. Dan hal ini mendapat apresiasi dari pemerintah pusat,” ungkap MTA.
Menurutnya, pengendalian inflasi tidak hanya bicara anggaran, tetapi bagaimana kita mengendalikan ketersediaan dan distribusi barang terutama kebutuhan pokok masyarakat.
MTA juga mengatakan pihaknya tidak terpaku pada apresiasi dan penilaian yang diberikan mendagri bahwa Pj. Gubernur Aceh urutan nomor 1 terbaik secara Nasional. Tapi hal itu menjadi barometer bagi Gubernur dan pemerintah Aceh untuk berbuat lebih baik lagi.
“Semua kritik dan saran tentu sangat kita harapkan demi Aceh yang lebih baik lagi. Terkait saran untuk Pj Gubernur agar harus sering di Aceh kami pastikan selain urusan dinas, Gubernur selalu di Aceh. Sebenarnya saran ini sendiri merupakan sindiran halus Thamren terhadap Ketua Nasdem Aceh. Sangat kita maklumi,” pungkasnya. []
