Nagan Raya dan IMAAM Teken MoU, Dorong Kolaborasi Keagamaan dan Pendidikan

Share

NUKILAN.ID | Maryland – Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dan The Indonesian Muslim Association in America (IMAAM) menjalin kerja sama dalam bidang keagamaan dan pendidikan. Kesepakatan ini dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Maryland, Amerika Serikat.

Penandatanganan dilakukan oleh Bupati Nagan Raya, Dr. Teuku Raja Keumangan (TRK), dan Presiden IMAAM, Arif Mustofa. MoU tersebut mencakup revitalisasi Masjid Giok agar tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga menjadi living monument yang merepresentasikan budaya Nagan Raya di panggung internasional.

Selain itu, kerja sama ini menyasar pengembangan pendidikan inklusif, seperti perluasan akses pendidikan bagi anak-anak marjinal dan program tahfiz Al-Qur’an. Tak hanya itu, fokus juga diberikan pada pemberdayaan pemuda melalui pelatihan kepemimpinan dan pertukaran virtual yang memberikan perspektif global tanpa melupakan akar lokal.

Di tengah penandatanganan, Bupati TRK mengatakan, “Ini adalah diplomasi saling bersinergi saling membesarkan dan membantu mewujudkan perubahan masyarakat Nagan Raya.”

Ia menambahkan, kerja sama ini dirancang sebagai bentuk simbiosis. Nagan Raya menjadi ruang aktualisasi ide, sementara diaspora IMAAM menghadirkan kekuatan lunak (soft power) melalui transfer pengetahuan, jejaring internasional, dan pendampingan keilmuan.

Presiden IMAAM, Arif Mustofa, menyatakan, “Diaspora adalah agen perubahan,” terutama dalam membangun soft infrastructure lewat program mentorship dan pertukaran virtual yang melampaui batas geografis.

Meski demikian, kedua pihak sepakat bahwa MoU ini baru langkah awal. Bupati TRK mengingatkan, “Roadmap konkret harus segera dirancang.” Sementara itu, Arif Mustofa menegaskan, “Isi MoU harus menjelma jadi kerja nyata bukan sekadar tinta di kertas. Untuk itu komitmen serius dilanjutkan dengan aksi nyata ke depannya sehingga implementasinya memberikan dampak nyata.”

Jika berjalan konsisten, menurut Bupati TRK, dampaknya akan berlapis: Masjid Giok menjadi etalase budaya Aceh, pendidikan inklusif mencegah kemiskinan intelektual, dan generasi muda Nagan Raya mampu bersaing tanpa kehilangan jati diri.

“Sinergi Nagan Raya-IMAAM ini menguji satu tesis sejauh mana diaspora bisa menjadi jembatan emas yang menghubungkan desa dengan dunia, tanpa mengorbankan identitas,” pungkasnya.

Editor: Akil

spot_img
spot_img

Read more

Local News