Muslim Ayub Desak Kapolri Bertindak Tegas Usut Pengeroyokan Warga Aceh Singkil

Share

NUKILAN.ID | JAKARTA — Publik kembali dikejutkan oleh kasus kekerasan terhadap warga Aceh. Belum genap sebulan sejak insiden pemukulan di Sibolga, peristiwa serupa kembali terjadi. Kali ini, dua warga Aceh Singkil menjadi korban pengeroyokan di Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, wilayah yang berbatasan langsung dengan Aceh Singkil.

Dua korban tersebut adalah Sufriadi, seorang tokoh pemuda, dan Munawir, Kepala Kampung Lae Balno, Kecamatan Danau Paris, Aceh Singkil. Keduanya diduga diserang oleh sekelompok warga Desa Saragih pada Senin (8/12/2025) sekitar pukul 18.15 WIB.

Akibat kejadian itu, kedua korban mengalami luka berat. Sufriadi bahkan dilaporkan masih dalam kondisi kritis dan belum sadarkan diri saat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Medan.

Peristiwa pengeroyokan tersebut telah dilaporkan secara resmi oleh Ponisan Barasa, salah seorang keluarga korban, ke Polsek Manduamas pada Selasa (9/12/2025). Dalam laporan itu, Ponisan melaporkan dugaan tindak pidana pengeroyokan sebagaimana diatur dalam Pasal 170 KUHP.

Laporan tersebut tercatat dalam Surat Tanda Terima Laporan (STTPL) Nomor: STTPL/B/99/XII/2025/SPKT/POLSEK MANDUAMAS/POLRES TAPANULI TENGAH/POLDA SUMUT, yang diterima pada Selasa, 9 Desember 2025, pukul 14.34 WIB.

Namun hingga Jumat (12/12/2025), atau empat hari setelah laporan diterima, belum ada satu pun terduga pelaku yang diamankan. Kondisi ini memicu kekecewaan keluarga korban dan warga, yang menilai proses penegakan hukum berjalan lamban dan mendesak aparat kepolisian agar segera bertindak.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR RI asal Aceh, Muslim Ayub, melontarkan kritik keras terhadap aparat penegak hukum. Politisi Partai NasDem itu menilai belum terlihat langkah signifikan dari Polsek Manduamas maupun Polres Tapanuli Tengah dalam menangani kasus tersebut.

“Ini laporan resmi, bukan delik aduan. Mengapa prosesnya begitu lambat?. Dari puluhan terduga pelaku, tidak satu pun yang diamankan. Ada apa dengan Polsek Manduamas dan Polres Tapteng? Evaluasi harus segera dilakukan, dan saya meminta Kapolri turun tangan,” kata Muslim Ayub.

Ia juga mengingatkan bahwa lambannya penegakan hukum berpotensi memicu ketegangan sosial dan memperbesar isu-isu sensitif di tengah masyarakat.

“Jangan sampai kejadian Sibolga terulang. Ini berpotensi menjadi bom waktu,” ujarnya.

Muslim Ayub menambahkan, dirinya telah berkomunikasi dengan Bupati Aceh Singkil yang turut mendesak Kapolres Tapanuli Tengah agar segera menangkap para pelaku. Di tengah situasi tersebut, suasana di kalangan warga Aceh Singkil dilaporkan semakin memanas.

Masyarakat Kampung Lae Balno kini menuntut keadilan ditegakkan secepat mungkin agar situasi tetap kondusif dan tidak berkembang menjadi ketegangan lintas wilayah.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News