Museum Tsunami Aceh Perpanjang Jam Operasional Selama Liburan Akhir Tahun

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Menyambut liburan akhir tahun, Museum Tsunami Aceh memperpanjang jam operasionalnya hingga 2 Januari 2025. Kebijakan ini diambil untuk memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat dan wisatawan menikmati kunjungan ke museum yang menjadi simbol edukasi dan refleksi atas peristiwa tsunami Aceh 2004.

Selama periode liburan, museum akan buka setiap hari dalam dua sesi, yakni pukul 09.00-12.30 WIB dan 13.30-17.00 WIB. Khusus pada Jumat (27/12), operasional museum dimulai pukul 14.00-17.00 WIB.

Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M. Syahputra Azwar, mengatakan perpanjangan jam operasional ini dilakukan untuk mengakomodasi tingginya antusiasme pengunjung.

“Kami melihat liburan akhir tahun sebagai momen penting untuk membuka akses lebih luas bagi masyarakat yang ingin mengenang sejarah sekaligus mengambil pembelajaran dari museum ini,” ujarnya, Kamis (26/12/2024).

Museum Tsunami Aceh dikenal sebagai salah satu destinasi utama di Banda Aceh, baik karena desain arsitekturnya karya Ridwan Kamil yang ikonik maupun cerita sejarah yang disajikannya. Museum ini menyimpan berbagai fakta emosional yang menggugah kesadaran tentang pentingnya mitigasi bencana.

Peningkatan jumlah pengunjung sering terjadi saat musim liburan. Oleh karena itu, kebijakan perpanjangan jam operasional diharapkan dapat mencegah penumpukan di dalam museum.

Selain menjadi tempat wisata, museum ini juga berfungsi sebagai pusat edukasi dan pengingat global tentang dahsyatnya tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004. Di dalam museum, pengunjung dapat menyaksikan pameran audio-visual, melihat nama-nama korban yang diabadikan, hingga merasakan pengalaman mendalam di ruang kontemplasi.

Pengunjung diimbau untuk memanfaatkan jadwal operasional dengan baik dan tetap mematuhi tata tertib di area museum. Tiket masuk dapat dibeli langsung di lokasi, dan informasi lebih lanjut tersedia di akun media sosial museum.

“Semoga dengan perpanjangan jam operasional ini, semakin banyak masyarakat yang dapat mengenal sejarah lebih dalam dan mengambil inspirasi dari semangat bangkitnya masyarakat Aceh pasca-tsunami. Kebijakan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pariwisata Aceh secara keseluruhan,” tutup Syahputra.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News