NUKILAN.id | Banda Aceh – Terletak di Jalan Sultan Alaiddin Mahmudsyah, Museum Rumoh Aceh menjadi salah satu destinasi yang tak boleh dilewatkan bagi siapa pun yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah dan budaya Aceh. Dengan koleksi yang memikat, arsitektur unik, dan keindahan suasana, museum ini menjadi jendela untuk mengenal warisan tak ternilai masyarakat Aceh.
Dari penelusuran Nukilan.id. Museum ini berdiri sejak masa pemerintahan Hindia Belanda pada 31 Juli 1915. Awalnya berbentuk rumah tradisional Aceh, yang dikenal sebagai Rumoh Aceh. Pada tahun 1969, museum ini dipindahkan ke lokasi sekarang, memberikan ruang yang lebih luas untuk menampung koleksi bersejarah dan etnografis yang terus berkembang.
Museum Rumoh Aceh menyimpan ragam koleksi menarik yang menggambarkan kehidupan masyarakat Aceh pada masa lampau:
– Etnografi: Alat rumah tangga tradisional, pakaian adat, senjata, hingga perhiasan khas Aceh.
– Sejarah: Dokumen kuno, foto-foto tua, serta peninggalan bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan rakyat Aceh.
– Kerajinan Tangan: Karya seni seperti ukiran kayu, tenun, dan kerajinan perak yang menggambarkan keahlian masyarakat lokal.
“Melihat koleksi di sini membuat saya merasa seperti kembali ke masa lalu. Kita bisa memahami bagaimana kehidupan orang Aceh zaman dahulu,” kata Rika, seorang mahasiswa asal Banda Aceh yang berkunjung bersama teman-temannya.
Bangunan museum yang mengadopsi gaya Rumoh Aceh menjadi daya tarik tersendiri. Atap berbentuk limas dan tiang kayu yang kokoh menjadi ciri khas yang menggambarkan keunikan budaya lokal. Area lantai pertama yang dirancang sebagai escape hill mencerminkan kearifan lokal dalam mengantisipasi bencana, seperti tsunami.
Museum ini juga menawarkan ruang terbuka yang luas dan taman hijau yang asri, menciptakan suasana sejuk dan nyaman bagi pengunjung.
“Saya suka area tamannya, sangat cocok untuk bersantai sambil belajar sejarah,” ujar Balma, seorang wisatawan dari Medan.
Museum Rumoh Aceh menawarkan pengalaman lengkap: mempelajari sejarah, menikmati arsitektur tradisional, hingga menyaksikan keindahan koleksi seni budaya. Dengan harga tiket yang sangat terjangkau—Rp5.000 untuk dewasa dan Rp3.000 untuk pelajar—museum ini cocok untuk semua kalangan.
Museum Rumoh Aceh buka setiap hari, kecuali hari libur nasional, dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Jadi, jika Anda berkunjung ke Banda Aceh, pastikan untuk menyempatkan diri menyelami kekayaan budaya dan sejarah Aceh di sini. Anda akan pulang dengan pengetahuan dan kenangan yang berharga. (XRQ)
Reporter: Akil