NUKILAN.id | Banda Aceh – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang semakin dekat, Mualem Center (MC) Kota Banda Aceh mengambil langkah strategis dengan membentuk tiga squad utama untuk memberdayakan masyarakat Aceh.
Tiga squad tersebut adalah Squad Pemberdayaan Sosial dan Masyarakat, Squad Pemberdayaan Budaya dan Ekonomi Kreatif, serta Squad Peningkatan Kesadaran Politik dan Advokasi. Pembentukan squad ini diharapkan mampu mendorong perubahan positif di berbagai sektor kehidupan masyarakat serta memperkuat partisipasi publik dalam proses demokrasi.
Kpeada Nukilan..id, Ketua Mualem Center Banda Aceh, Andri Satria ST, menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen MC dalam mendukung pelaksanaan Pilkada yang demokratis dan inklusif.
“Kami ingin masyarakat Aceh ikut berpartisipasi secara aktif dan kritis dalam Pilkada mendatang, sehingga proses demokrasi dapat berjalan dengan baik dan sehat,” kata Andri dalam konferensi pers, Senin (14/10/2024).
Menurut Andri, Squad Pemberdayaan Sosial dan Masyarakat akan berfokus pada penguatan komunitas dan pemberdayaan kelompok rentan. Tujuannya agar seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali, memiliki akses yang sama untuk terlibat dalam Pilkada.
“Pilkada ini harus mencerminkan suara seluruh masyarakat, bukan hanya golongan tertentu,” tambahnya.
Selain itu, Squad Pemberdayaan Budaya dan Ekonomi Kreatif akan mengambil peran penting dalam mempromosikan budaya lokal serta mengembangkan sektor ekonomi kreatif. Andri berharap melalui squad ini, warisan budaya Aceh bisa bersinergi dengan dinamika politik, sehingga nilai-nilai kearifan lokal tetap terjaga di tengah hiruk-pikuk kontestasi politik.
“Kami ingin memberdayakan budaya Aceh sebagai kekuatan yang menginspirasi perubahan sosial dan ekonomi,” ujarnya.
Sementara itu, Squad Peningkatan Kesadaran Politik dan Advokasi akan menggelar berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat, termasuk kampanye edukasi dan advokasi mengenai hak-hak politik. Tujuan utamanya adalah mendorong pemilih untuk lebih peka terhadap isu-isu politik dan memilih calon pemimpin yang dapat membawa perubahan positif.
“Masyarakat perlu cerdas dalam memilih, memahami apa yang mereka inginkan dari pemimpin, dan memastikan bahwa pilihan mereka benar-benar sesuai dengan harapan untuk masa depan yang lebih baik,” tegas Andri.
Mualem Center juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas lokal, akademisi, dan lembaga non-pemerintah, untuk menciptakan ruang dialog yang konstruktif dan edukatif selama masa Pilkada. Andri menekankan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan proses Pilkada yang jujur, adil, dan transparan.
“Kolaborasi merupakan kunci dalam menciptakan demokrasi yang sehat. Kami ingin Pilkada ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya kalangan elite,” tambahnya.
Dengan pembentukan tiga squad ini, Mualem Center optimistis bisa berperan sebagai penggerak perubahan di Banda Aceh, sekaligus memperkuat masyarakat agar lebih siap menghadapi Pilkada. Program-program yang diinisiasi diharapkan dapat menciptakan demokrasi yang lebih matang dan inklusif di Aceh, serta memberi dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat.
“Kami yakin, dengan kolaborasi dan partisipasi aktif seluruh masyarakat, kita bisa menghadirkan Pilkada yang lebih bermakna dan membawa perubahan bagi Aceh,” tutup Andri. (XQ)
Reporter: Akil Rahmatillah