Nukilan.id – Manfaat menulis jurnal harian bagi mental telah dibuktikan oleh banyak pelakunya. Ini bukan sekadar teori, tetapi fakta yang dituturkan oleh mereka yang menjalani aktivitas tersebut.
Salah satu yang telah membuktikannya adalah Hayley Phelan, penulis di The New York Times. Baginya, aktivitas tersebut dapat membangkitkan pikiran positif. Semangat menjalani hari-hari pun senantiasa tumbuh.
Menulis apa yang kita alami sangat membantu dalam pemetaan emosi diri, sekaligus merefleksikan hal-hal demi membangun pikiran yang tenang.
Hayley adalah penulis perempuan yang telah berpisah dengan suaminya. Dan menulis jurnal harian bisa membantunya untuk move on dari mantan suami.
Bukti adanya manfaat menulis catatan hidup harian bukan cuma disampaikan dari orang per orang. Manfaat aktivitas itu juga didukung oleh hasil riset Asosiasi Psikolog Amerika.
Lembaga ini berhasil mengungkapkan bahwa menulis jurnal bisa membantu manusia tidur cepat, meningkatkan sistem imun, meningkatkan kepercayaan diri, dan mendapatkan IQ lebih tinggi.
Psikolog sosial, James W. Pennebaker dari Universitas Texas, juga menyebutkan bahwa memiliki jurnal harian bisa membantu kita lebih memahami kejadian trraumatis, dan bisa mengorganisasi kejadian di dalam otak.
Tetapi menulis jurnal harian bukannya tak memiliki efek samping atau sisi negatif. Sebagaimana dijelaskan oleh Psychologytoday.com, jurnal harian juga bisa membuat orang terjerumus dalam obsesi.
Di samping itu, kita pun bisa menjadi pengamat pasif atas kehidupan sendiri sebab lebih banyak mencatat dibandingkan merasakan pengalaman langsung.
Yang lebih buruk: penulis jurnal bisa terlalu lama fokus pada hal-hal negatif yang pernah terjadi. Dengan demikian, menulis jurnal harian boleh saja dilakukan tetapi tetap dengan fokus menjalani dan merasakan kehidupan diri.