Nukilan.id – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar 70 persen wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ditutupi hutan. Siti memperkirakan, keinginan Jokowi itu mulai terwujud sekitar lima tahun lagi.
Siti menjelaskan, IKN Nusantara dibangun dengan konsep green city dan forest city, yang prinsip utamanya adalah mendesain kota sesuai kondisi alam. Konsep forest city ini, kata dia, pastinya menerapkan kaidah konservasi dan memperhatikan koridor satwa, serta memanfaatkan sumber daya lahan dan air secara terpadu.
Untuk mewujudkan konsep green city itu, kata Siti, maka areal hutan harus mendominasi IKN Nusantara. “Bapak Presiden meminta dari 256 ribu hektar areal seluruh daerah otorita IKN, 70 persennya adalah tutupan alam dan pepohonan,” kata Siti dalam siaran persnya, Selasa (15/3).
Areal seluas 70 persen itu berarti sekitar 179 ribu hektare. Siti menjelaskan, saat ini sudah ada 100 hektare lahan IKN yang ditutupi hutan. Untuk mencapai target tersebut, pihaknya masih harus menanam pohon di area seluas 80 ribu hektare.
Siti memperkirakan, penanaman pohon di area seluas 80 ribu hektare itu akan rampung dalam waktu dua sampai tiga tahun ke depan. “Hasilnya akan kelihatan dalam empat sampai lima tahun. Sehingga konsep IKN sebagai green city akan betul-betul terlihat,” ujarnya.
Untuk mencapai target area hutan itu, kata Siti, KLHK telah membangun tempat persemaian bibit di Kelurahan Mentawir, dekat dari kawasan inti IKN. Tempat persemian ini dapat memproduksi bibit 15 sampai 20 juta per tahun. “Nantinya jutaan bibit yang dihasilkan dari Persemaian Mentawir ini akan dibawa ke IKN untuk kemudian ditanam di lahan-lahan kritis,” ujarnya.
Sebelumnya, Senin (13/3), Jokowi bersama sejumlah menteri, Ketua MPR, gubernur se-Indonesia, dan tokoh masyarakat Kalimantan Timur menanam berbagai tanaman endemik Indonesia di Titik Nol IKN Nusantara. Jokowi diketahui menanam Meranti merah (Shorea lepsura), yang merupakan salah satu spesies meranti cepat tumbuh dan banyak ditemui di Kalimantan. [republika]