NUKILAN.id | Banda Aceh – Sungai telah lama dikenal sebagai sumber kehidupan. Tidak hanya menyediakan air, tetapi juga menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan bagi masyarakat dan negara yang mampu memanfaatkannya untuk menunjang kehidupan dan kesejahteraan. Di negara-negara maju, sungai dimanfaatkan dengan optimal untuk berbagai kepentingan publik, berbeda dengan di Tanah Air, di mana potensi besar ini belum sepenuhnya dilirik.
Negara-negara maju membangun infrastruktur yang menghadap ke arah sungai, menciptakan pemandangan yang indah dan berfungsi sebagai daya tarik wisata. Sebaliknya, di Banda Aceh, sungai masih sering dianggap sebagai tempat pembuangan akhir berbagai limbah yang dihasilkan manusia. Hal ini jelas terlihat dari kondisi sungai-sungai di kota ini yang seringkali dipenuhi sampah dan limbah rumah tangga.
Saat ditemui Nukilan.id, seorang warga Banda Aceh, Rizki, menyampaikan pendapatnya mengenai kondisi ini. Menurut Rizki, sungai di Banda Aceh sebenarnya memiliki potensi besar. Namun sayangnya, masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan ke sungai.
“Padahal, jika dikelola dengan baik, sungai-sungai ini bisa menjadi destinasi wisata yang menarik,” ujar Rizki kepada Nukilan.id, Sabtu (29/6/2024).
Lebih jauh lagi, Rizki menjelaskan bahwa ia pernah berkunjung ke negara maju dan melihat langsung bagaimana sungai-sungai di sana dikelola. Ia mengatakan bahwa di negara-negara maju, sungai dijadikan sebagai pusat kegiatan masyarakat.
“Ada restoran terapung, jalur bersepeda sepanjang sungai, dan berbagai kegiatan pariwisata lainnya. Ini tidak hanya memperindah kota, tetapi juga mendatangkan pendapatan tambahan bagi daerah,” tambahnya.
Tidak hanya itu, menurut Rizki, pembangunan yang menghadap ke sungai juga memberikan manfaat ekologis. Dengan membangun menghadap sungai, warga bisa lebih mudah mengawasi kebersihannya dan memastikan tidak ada limbah yang mencemarinya.
“Kalau bangunan kita menghadap sungai akan mendorong masyarakat untuk lebih menjaga sungai karena mereka akan sering berinteraksi dengan aliran air ini,” jelasnya.
Melihat contoh negara-negara maju, sudah saatnya pemerintah dan masyarakat di Indonesia, khususnya di Banda Aceh, mulai mengubah cara pandang terhadap sungai. Mengelola sungai dengan baik bukan hanya akan meningkatkan kualitas lingkungan, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan dan mendukung kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Kita semua memiliki peran dalam menjaga dan memanfaatkan sungai dengan bijak. Jika tidak, kita akan terus kehilangan potensi besar yang sebenarnya ada di depan mata. Mari bersama-sama berkontribusi untuk menjadikan sungai sebagai aset berharga bagi kesejahteraan kita semua. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah