Nukilan.id – Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Mahirah Muamalah Kota Banda Aceh yang didirikan pada Mei 2018 lalu, kini sudah berusia sekitar 3 tahun. Meskipun terbilang muda, namun LKMS Mahirah Muamalah sekarang sudah memiliki aset sebesar Rp 38.269.016.632 (38,2 miliar).
Hal itu berdasarkan laporan Direktur Utama (Dirut) LKMS Mahirah Muamalah, Hanansyah, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Rabu 24 Maret 2021 lalu, di Balai Kota Banda Aceh.
“Angka tersebut sangat jauh meningkat dibandingkan dengan aset awal yang hanya Rp 1,5 miliar saat lembaga ini didirikan,” kata Hanansyah saat dihubungi Nukilan.id, Sabtu (8/5/2021).
Lanjutnya, meskipun masih berusia sekitar 3 tahun, LKMS Mahirah Muamalah terus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan terus meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun.
“Untuk tahun 2020, DPK sudah berada di angka Rp. 33.299.369.176 atau meningkat 130% dari yang diproyeksikan pihak direksi,” ujar Hanansyah.
Selain itu, kata dia, sektor pembiayaan pada tahun 2020, LKMS Mahirah Muamalah mengucurkan dana hingga Rp. 18.428.783.413.
“Dan sekarang ini sudah menyentuh angka sekitar Rp 21 miliar yang dikucurkan kepada masyarakat kecil sebagai modal usaha,” jelas Hanansyah.
“Itu meliputi sektor perdagangan, perikanan dan peternakan seperti untuk pedagang kaki lima hingga penjual ikan keliling,” tambahnya.
Sementara itu, Walikota Banda Aceh, Aminullah, SE, Ak, MM mengapresiasi kinerja LKMS Mahirah Muamalah.
Sebagai pemegang saham pengendali, kata Aminullah, dirinya menyampaikan sejumlah pesan dan arahan agar LKMS Mahirah Muamalah bisa terus berinovasi dan meningkatkan kreatifitas yang mampu mendorong kesejahteraan pelaku usaha kecil di ‘Kota Gemilang’.
“Agar LKMS ini tidak cepat puas dengan hasil yang baru didapatkan, perlu terus berinovasi dengan produk-produk baru agar Mahirah bisa terus berkontribusi bagi perekonomian masyarakat kecil,” saran Aminullah kepada LKMS Mahirah Muamalah.
Ia kemudian mencontohkan Propamen, produk Mahirah yang diluncurkan tahun lalu menjadi sebuah inovasi bagus, dimana dengan program tersebut mampu mendorong para pemuda menjadi pengusaha.
“Terus berinovasi, seperti Propamen. Produk ini sangat bagus. Saya harap akan lahir produk-produk serupa dalam rangka mendorong jiwa usaha masyarakat,” pinta Aminullah yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah Provinsi Aceh.
Penyampaian hasil laporan dalam RUPS tersebut, Dirut LKMS Mahirah Muamalah Hanansyah didampingi Direktur Mufied.
Rapat ini dihadiri langsung Walikota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP), Komisaris Utama Ir Bahagia dan jajaran Dewan Pengawas. Hadir juga Komisaris M Daud, Ketua Dewan Pengawas (DPS) Ahmad Nizam dan anggota DPS Tgk Umar Rafsanjani.[Irfan]