NUKILAN.id | Redelong – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni meninjau langsung lahan seluas 20 ribu hektare yang dihibahkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk konservasi gajah Sumatera di Bener Meriah, Aceh. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan progres pengerjaan koridor ekologis bagi satwa dilindungi tersebut berjalan sesuai rencana.
“Kami ingin memastikan bahwa kerja sama antara PT Tusam Hutani Lestari dan WWF berjalan baik. Ini langkah penting untuk pelestarian lingkungan yang menjadi contoh bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Raja Juli Antoni, Kamis (19/12/2024).
Dalam kunjungannya, Raja didampingi oleh Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko, serta sejumlah pihak terkait. Ia menjelaskan, proses perencanaan yang meliputi studi habitat, ekologis, aspek sosial, hingga komoditas tengah dilakukan. Targetnya, seluruh rencana dapat dieksekusi pada April 2025.
Perbaikan Ekosistem Mulai Dijalankan
Meski proses perencanaan masih berlangsung, Raja menegaskan langkah-langkah perbaikan ekosistem untuk koridor ekologis sudah mulai dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan habitat yang layak bagi gajah Sumatera, sembari menunggu hasil studi jangka panjang.
“Kami tidak tinggal diam. Perbaikan ekosistem sudah berjalan. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga seperti WWF sangat penting untuk keberhasilan program ini,” tambah Raja.
Ia juga menyampaikan pesan Presiden Prabowo tentang pentingnya mengubah cara pandang masyarakat terhadap hutan. Menurutnya, hutan harus menjadi bagian yang erat dengan kehidupan rakyat, bukan lagi dipandang sebagai sesuatu yang berjarak.
“Hutan tidak boleh lagi berjarak dengan rakyat. Kita harus menjaga hutan, tidak hanya sebagai sumber kesejahteraan, tapi juga untuk memastikan kelestariannya bagi generasi mendatang,” tegas Raja.
Komitmen Prabowo untuk Pelestarian
Lahan konservasi ini merupakan tindak lanjut dari permintaan World Wide Fund for Nature (WWF) kepada Presiden Prabowo saat kunjungannya ke Inggris beberapa waktu lalu. WWF sebelumnya meminta 10 ribu hektare lahan untuk konservasi gajah, namun Prabowo memutuskan untuk menggandakan luas lahan yang dihibahkan menjadi 20 ribu hektare.
Menurut Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, langkah ini merupakan wujud nyata komitmen Prabowo terhadap pelestarian lingkungan.
“Pak Prabowo tidak hanya memberikan apa yang diminta. Ia langsung menyumbangkan 20 ribu hektare lahan miliknya untuk konservasi gajah. Lahan ini akan dikelola WWF demi pelestarian satwa langka tersebut,” ungkap Hasan.
Harapan untuk Masa Depan
Langkah besar ini diharapkan menjadi awal dari upaya pelestarian yang lebih luas. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga konservasi, dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang lebih baik, tidak hanya untuk gajah Sumatera, tetapi juga untuk berbagai satwa dan lingkungan di Aceh.
Program ini diharapkan mampu menjadi model bagi pelestarian hutan dan satwa di seluruh Indonesia, sembari tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang hidup berdampingan dengan hutan.
Editor: Akil