Tuesday, April 30, 2024

Mengenal Mambruk, Burung Dara Endemik Papua dengan Mahkota Terindah

Nukilan.id – Memiliki banyak wilayah hutan yang masih belum terjamah, membuat Papua menjadi salah satu kawasan di mana sejumlah satwa endemik nan unik yang tidak dapat ditemui di negara bahkan pulau Indonesia lainnya tetap terjaga.

Terbukti, berdasarkan data yang dimiliki oleh Burung Indonesia per tahun 2021 kemarin, dari sebanyak 1.812 spesies burung endemik yang ada di tanah air, 650 spesies di antaranya berasal dari tanah Papua.

Beberapa jenis burung endemik Papua yang sejatinya sudah tidak asing di kalangan pegiat lingkungan atau bahkan masyarakat umum sebut saja Cenderawasih, Astrapia Arfak, Maleo Kamur, dan masih banyak lagi.

Di lain sisi, masing-masing jenis burung endemik tersebut hampir semuanya memiliki ciri khas keindahan yang berbeda sehingga menjadi sesuatu yang sangat dibanggakan dari segi keanekaragaman hayati.

Contohnya, di antara sekian banyak spesies burung endemik yang ada, terdapat satu spesies dengan wujud cantik berupa mahkota unik di bagian kepalanya, yaitu burung Mambruk atau dikenal juga dengan nama ilmiah Goura.

Mengenal burung mambruk

Menjadi bagian dari ordo Columbiformes, yaitu pengklasifikasian yang meliputi jenis burung merpati atau dara, mambruk merupakan satu-satunya jenis burung merpati darat yang memiliki ukuran besar di kisaran 58-79 sentimeter.

Dilihat dari wujudnya, burung mambruk memiliki bulu berwarna biru keabu-abuan dengan bagian sayap berwarna merah marun. Lain itu, burung satu ini juga memiliki mata merah dengan lapisan hitam di sekitarnya.

Pada bagian kepala, mambruk memiliki bulu-bulu jambul yang nampak terangkai dengan rumit dan menyerupai kipas yang melebar, jambul tersebut yang nyatanya membuat mambruk terlihat seperti memiliki mahkota yang indah dan tidak dimiliki burung merpati lainnya.

Bicara mengenai masa hidup, belum ada data yang menunjukkan sampai kapan kira-kira masa hidup burung mambruk di alam. Namun mengutip Mongabay Indonesia, jika dalam fasilitas buatan seperti kebun binatang burung satu ini dapat bertahan hingga 35 tahun atau lebih, beberapa bahkan ada yang bisa bertahan hingga 40 tahun.

Fakta lainnya, bagi masyarakat Papua mambruk ternyata pernah dipandang sebagai satwa layaknya ayam yang bisa diperlihara dan dikonsumsi. Namun seiring berjalannya waktu, kini burung mambruk sudah dilindungi dan membuatnya masuk ke dalam salah satu jenis satwa yang tidak boleh diburu untuk dikonsumsi.

Tiga jenis mambruk

Perihal spesies, burung mambruk memiliki tiga jenis berbeda di mana tiga-tiganya dapat dipastikan merupakan satwa endemik Papua. Adapun tiga jenis yang dimaksud yaitu mambruk selatan, mambruk ubiaat, dan mambruk victoria.

Meski memiliki tiga jenis berbeda, namun masing-masing dari jenis tersebut tidak dapat dibedakan hanya dengan mengamati sekilas bentuk morfologi tubuh dari luar, melainkan hanya bisa dibedakan dengan tes DNA atau pembedahan.

Membahas lebih detail mengenai masing-masing jenis, yang pertama adalah mambruk selatan (Goura scheepmakeri) di mana baik yang berkelamin jantan maupun betina nyaris tidak bisa dibedakan karena memiliki ukuran dan bentuk yang hampir sama, namun biasanya mambruk selatan jantan memiliki ukuran lebih besar dengan rata-rata panjang 70 sentimeter dan berat 2.250 gram.

Menariknya jenis satu ini ternyata masih memiliki dua sub-spesies lagi yang dibedakan berdasarkan warna bulu bahu dan perut, pertama mambruk selatan dengan bahu merah marun dan perut biru-abu-abu yang hidup di kawasan barat daya Papua. Sementara mambruk selatan lainnya memiliki bahu biru-abu-abu serta bagian perut merah marun dan dapat ditemui di wilayah tenggara Papua.

Mengenai habitat lebih spesifik, mambruk selatan hanya dapat ditemukan di hutan Kampung Fanamo, Distrik Mimika Timur Jauh, Kabupaten Mimika.

Jenis mambruk kedua adalah mambruk victoria dengan nama ilmiah Goura victoria. Memiliki ukuran lebih besar dari mambruk selatan yaitu 74 sentimeter, perbedaan yang dimiliki oleh jenis satu ini adalah bagian jambulnya yang memiliki ujung berwarna putih, kaki merah sedikit kusam, dan garis tebal berwarna abu-abu di sayap serta ujung ekornya.

Berbeda dengan mambruk selatan, mambruk victoria memiliki bentuk dan ukuran yang sama baik untuk yang berjenis jantan ataupun betina. Mengenai sebarannya, mambruk victoria tersebar di hutan dataran rendah, hutan sagu, dan hutan rawa di utara Papua termasuk Yapen, Biak, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Terakhir, adalah mambruk ubiaat yang memiliki nama ilmiah Goura cristata. Cirinya nyaris menyerupai gabungan dari dua jenis mambruk sebelumnya. Mambruk ubiaat biasa memiliki ukuran rata-rata 70 sentimeter dengan berat 2.100 gram.

Menilik status keberadaannya saat ini, menurut klasifikasi IUCN mambruk selatan dan mambruk ubiaat sudah berada di status vulnerable, sementara itu mambruk victoria masih ada di status near threatened.

Sumber: goodnewsfromindonesia

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img