NUKILAN.ID | LHOKSEUMAWE – Transformasi IAIN Lhokseumawe menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah turut menghadirkan identitas visual baru yang sarat makna. Logo resmi UIN Sultanah Nahrasiyah dirancang oleh Iskandar, M.Sn, dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh.
Logo tersebut menggabungkan berbagai elemen simbolik, seperti bentuk kande dari makam Sultanah Nahrasiyah, huruf Arab nun (ن) sebagai representasi perempuan (nisa), kaligrafi bertuliskan Nahrasiyah, serta ilustrasi pena, arah mata angin, atom terisolasi, bintang, dan bunga keupula. Keseluruhan elemen ini diramu dalam gaya modern yang tetap menghormati nilai lokal dan keislaman.
Iskandar dikenal sebagai seniman dan pegiat budaya serta sejarah Aceh. Penunjukannya dilakukan langsung oleh Rektor IAIN Lhokseumawe, Prof. Dr. Danial, M.Ag dalam proses pengusulan perubahan status kelembagaan, yang kini telah diresmikan melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2024.
Dalam keterangannya, Iskandar menyampaikan bahwa perancangan logo ini tidak semata persoalan estetika, melainkan upaya menggali dan merangkai simbol-simbol historis, spiritual, dan filosofis yang merepresentasikan visi UIN Sultanah Nahrasiyah ke depan.
Sebagai lulusan ISI Yogyakarta, Iskandar memiliki pengalaman panjang di dunia seni rupa dan desain di Aceh. Keterlibatannya dalam berbagai kegiatan kebudayaan menjadi bekal dalam merancang identitas visual kampus Islam tersebut.
Menurutnya, logo ini dirancang sebagai cerminan komitmen UIN Sultanah Nahrasiyah terhadap pengembangan ilmu keislaman, keterbukaan terhadap inovasi, kerja lintas disiplin, serta pemberdayaan budaya lokal dan peran perempuan dalam sejarah dan masa depan.
Rektor UIN Sultanah Nahrasiyah, Prof. Dr. Danial, M.Ag, memberikan apresiasi tinggi atas karya tersebut. Ia menilai logo ini merepresentasikan misi besar universitas dalam bingkai lokalitas dan globalitas.
“Kami ingin UIN Sultanah Nahrasiyah tampil sebagai universitas Islam yang tidak hanya kokoh dalam tradisi keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan, melainkan juga kuat dalam merawat tradisi lokal dan mumpuni dalam menghadapi tantangan global. Logo hasil ‘ijtihad dan jihad’ intelektual, emosional, dan spiritual seniman muda Iskandar Tungang ini melukiskan dengan apik misi dan citra tersebut. Di samping itu, logo UIN ini sarat dimensi dan multi-nuansa: historis, teologis, antropologis, geografis, akademis, dan estetis. Logo yang lahir dari rahim keilmuan dan kearifan eksotik salah seorang dosen ISBI ini bukan hanya menunjukkan kepiawaiannya dalam mendesain, tetapi juga kedalaman dan keluasan pemahamannya tentang aneka konteks yang komprehensif dan integratif. Ibarat obat, ia mampu meracik masa lalu dan menyembuhkan masa depan. Insya Allah. Tabik!”
Dengan kehadiran UIN Sultanah Nahrasiyah, Lhokseumawe dan wilayah utara Aceh kini memiliki poros penting dalam pendidikan tinggi Islam di Indonesia. Logo yang baru ini bukan sekadar simbol formal, tetapi merepresentasikan arah baru universitas yang modern, inklusif, dan transformatif, dengan pijakan kuat pada nilai-nilai keislaman, ilmu pengetahuan, budaya, dan identitas lokal.
Editor: AKil