Thursday, May 23, 2024

Menata Kembali Emosi Positif dalam Menyambut Tahun Baru

Nukilan.id – Oxford English Dictionary mendefinisikan emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolokan pikiran, perasaan, nafsu (setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap). Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu kedaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecendrungan bertindak.

Kecenderungan bertindak yang disebabkan emosi bermacam ragam. Oleh karena itu, pentingnya menjaga emosi kita sendiri. Sebab emosi ada dua, yakni emosi yang positif berasal dari suatu kondisi yang menguntungkan, seperti antusiasme, rasa senang, dan cinta. Sedangkan emosi negatif berasal dari hubungan yang mengancam atau kondisi yang menyakitkan, contoh emosi negatif adalah cemas, marah, rasa bersalah dan rasa sedih. Sehubungan menyambut tahun baru 2024 yang diharapkan banyak emosi positif yang diinginkan agar terhindar dari tindakan-tindakan yang negatif.

Psikolog dari Psikodista Konsultan Banda Aceh, Siti Rahmah mengatakan, emosi itu penting dipahami karena terdiri dari banyaknya emosi, ada marah, sedih, senang, takut, jijik, dan lainnya. Maka, mengontrol emosi itu penting karena akan membuat kita lebih memahami keadaan diri sendiri maupun lingkungan sekitar kita.

Ia juga menyampaikan, mengontrol emosi bukan berarti tidak mengeluarkan emosi yang kita rasakan, namun mengeluarkannya dengan cara yang tepat. Caranya dengan meningkatkan literasi kesehatan mental yang sifatnya lebih pada bagaimana menjadi lebih sehat secara mental, bersinergi, menambah resiliensi, dan sebagainya. Di sisi lain juga penting untuk mencari circle yang positif (support system) agar bisa terus mengembangkan diri dan tidak mudah dalam menyerah.

“Saya berharap di tahun yang mendatang, masyarakat Aceh mennjadi lebih baik dalam berbagai sektor, tentunya salah satunya sektor kesehatan mental,” ucapnya saat diwawancarai Nukilan.id, Minggu (3/12/2023).

Hal ini dibutuhkan agar mampu menghadapi tantangan global ke depan. Tentunya juga bagus sekali dalam menata diri kembali. Artinya meskipun ada hal negatif yang kita alami di tahun sebelumnya, tidak membuat kita menyerah. Bahkan baiknya mencoba untuk menjadi lebih baik.

“Melihat sisi baik sebagai sebuah proses mendewasakan dan menjadi pribadi yang lebih baik di tahun ke depan,” pungkasnya [Auliana Rizky]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img