Medan Ekstrem Hambat Akses Tim Medis ke Desa Terisolasi di Pantan Cuaca

Share

NUKILAN.ID | GAYO LUES — Medan yang sulit dan akses terbatas menjadi tantangan utama tim medis dalam menjangkau desa-desa terisolasi di Kecamatan Pantan Cuaca, Kabupaten Gayo Lues. Kondisi tersebut dihadapi tim dokter dan relawan saat memberikan pelayanan kesehatan ke Desa Seneren dan Desa Kuning Kurnia pada Rabu (10/12/2025) lalu.

Dokter spesialis anak Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama (Unaya), dr Aslinar, bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Aceh, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Yogyakarta, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), serta sejumlah relawan lainnya, berangkat dari Blangkejeren untuk memberikan penanganan medis dan menyalurkan obat-obatan kepada warga.

“Untuk mencapai Desa Seneren, tim harus menyeberangi sungai yang arusnya deras. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan mendaki bukit yang tinggi dan turunan yang terjal dan ekstrem,” ujar dr Aslinar kepada Nukilan, Minggu (14/12/2025).

Ia menjelaskan, risiko perjalanan semakin tinggi ketika tim harus melintasi infrastruktur yang tidak layak. “Selanjutnya tim harus menyeberangi jembatan gantung sepanjang sekitar 200 meter yang mulai keropos,” katanya.

Perjalanan tidak berhenti di Desa Seneren. Tim kembali melanjutkan langkah menuju Desa Kuning Kurnia yang berjarak sekitar 1,6 kilometer dengan kondisi jalan becek dan berlumpur. Menurut dr Aslinar, letak Desa Kuning Kurnia pada dasarnya sudah terisolasi dari desa sekitarnya karena medan yang ekstrem. Akses ke desa ini semakin sulit dilalui setelah banjir bandang menerjang.

Pada Kamis (11/12/2025), tim bergerak menuju Dusun Lubuk Siyur, Desa Tetingi, Kecamatan Pantan Cuaca. Jarak tempuh mencapai sekitar 8,5 kilometer dari Desa Kuning Kurnia. “Perjalanan menuju ke desa ini juga melewati medan yang berat. Tim harus menyeberangi sungai yang sudah dipasang kayu penghubung kecil, kemudian melanjutkan perjalanan kaki selama 1,5 jam,” kata Wakil Ketua IDAI Cabang Aceh itu.

Kondisi tersebut menggambarkan beratnya tantangan akses pelayanan kesehatan di wilayah terpencil Gayo Lues, terutama pascabencana, yang masih membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. []

Reporter: Sammy

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News