Wednesday, April 24, 2024

Maudy Ayunda, Bukti Nyata Keberdayaan Wanita Indonesia

Nukilan.id – Nama Maudy Ayunda belakangan sedang banyak menjadi pusat perhatian. Dirinya mendapat kehormatan dan dipercaya menjadi Juru Bicara untuk Presidensi G20 Indonesia, yang rangkaian acara puncaknya akan berlangsung pada bulan Oktober mendatang di Bali.

Pada hari Kamis (31/3/2022), pengumuman pemberian jabatan tersebut disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, yang juga dihadiri langsung oleh Maudy dengan memberikan pidato ucapan terima kasih dalam kesempatan yang sama.

Disambut dengan antusias oleh berbagai kalangan terutama masyarakat Indonesia sendiri, keputusan pemerintah dalam menunjuk Maudy sebagai juru bicara dalam perhelatan besar berskala global ini dinilai sebagai langkah yang tepat.

“Saya merasa terhormat dipercaya menjalankan tugas menyebarkan informasi terkait Presidensi G20 Indonesia.” ujar Maudy.

“Ini momentum bersejarah. Ini kesempatan Indonesia mendorong dunia untuk pulih dan bersama-sama atasi tantangan ekonomi global. Makanya, tugas sejarah ini harus disambut sukacita dan optimisme,” tambahnya lagi.

Sosok yang berkualitas dan kredibel

Masih dalam kesempatan yang sama, Menkominfo Johnny juga memaparkan beberapa alasan pemerintah memilih Maudy untuk mengemban tugas besar menjadi Jubir untuk Presidensi G20.

Alasan pertama, Maudy dianggap sebagai sososk insan tanah air yang berkualitas dengan kapasitas yang mumpuni dan kredibel. Hal tersebut lantaran dirinya memiliki latar belakang lulusan dari program Bachelor Political Philosophy and Economics (PPE) atau Sarjana Filsafat Politik dan Ekonomi, dari Universitas Oxford.

Kedua, karena lama mengenyam pendidikan di luar negeri terlebih universitas ternama dunia, kemampuan berbahasa asing Maudy dinilai tidal perlu diragukan lagi.

Terakhir, sosoknya sebagai salah satu role model bagi kalangan anak muda diharapkan dapat menjangkau khalayak yang lebih luas, khususnya generasi Z dan milenial agar dapat menerima dan mengetahui informasi terkait KTT G20 di Indonesia.

“Maudy juga menguasai beberapa bahasa asing yang mudah-mudahan akan membantu dalam tugasnya sebagai juru bicara. Sebagai milenial publik figur, (Maudy) diharapkan dapat menjangkau lapisan masyarakat luas terutama generasi milenial dan generasi Z,” papar Johnny.

Sementara itu jika bicara mengenai tanggung jawab yang akan dijalankan selama memegang tanggung jawab sebagai juru bicara, Maudy diketahui mengenai dua tugas utama yang besar dan tak kalah penting.

Adapun dua tugas yang dimaksud yaitu menyampaikan informasi terkait pelaksanaan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Indonesia, yang dihadiri para pemimpin negara anggota G20.

Kedua, Maudy bertanggung jawab menyiapkan perkembangan pertemuan-pertemuan working group, engagement group, dan side event pada Presidensi G20 Indonesia secara rutin, sehingga masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia dapat mengikuti perkembangan dan substansi agenda Presidensi G20 Indonesia.

Catatan prestasi dan kecantikan Maudy Ayunda

Sebelum ramai disorot mengenai kesempatan yang diperoleh untuk menjadi jubir Presidensi G20, Maudy Ayunda sendiri memang dikenal sebagai salah satu publik figur yang tidak hanya berbakat di dunia hiburan, namun juga berprestasi di bidang pendidikan dan membuat beberapa pencapaian yang mengharumkan nama Indonesia.

Sebelumnya, perempuan berusia 27 tahun tersebut dikenal sebagai seorang musisi, penulis, aktivis, model, dan aktris dengan sejumlah karya berkualitas yang banyak diapresiasi oleh masyarakat.

Namun di samping itu, Maudy berhasil menunjukkan jika kesibukan yang ia jalani sebagai seorang publik figur tidak menghalangi kemampuannya, untuk menjadi seorang wanita yang berdaya dan meraih jenjang pendidikan gemilang yang terlampau berprestasi.

Bicara mengenai pendidikan jenjang Sarjana yang dijalani, Maudy menyandang julukan sebagai Mahasiswa Indonesia Pertama di Jurusan PPE Universitas Oxford. Pendidikannya dalam jenjang tersebut juga ia selesaikan hanya dalam kurun waktu tiga tahun dan lulus dengan predikat cumlaude.

Tak berhenti sampai di situ, Maudy juga diketahui melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang Magister. Yang tak disangka, saat mendaftar program Magister dirinya diterima oleh dua universitas top dunia, yakni Universitas Harvard dan Universitas Stanford.

Namun, ia akhirnya memilih kembali menempuh pendidikan di Stanford dengan tujuan memperoleh kesempatan double degree atau menjalani dua jurusan perkuliahan guna mendapat dua gelar sekaligus.

Dan benar saja, akhirnya Maudy menempuh pendidikan Pascasarjana dengan jurusan Administrasi Bisnis dan Pendidikan, yang keduanya berhasil ia selesaikan dalam waktu 2 tahun. Dengan catatan riwayat pendidikan tersebut, kini Maudy Ayunda menyandang tiga gelar dengan titel lengkap Ayunda Faza Maudya B.A., M.A., M.B.A.

Ingin memanfaatkan ilmu yang dimiliki agar dapat berdampak bagi orang banyak, Maudy Ayunda juga diketahui mendirikan organisasi bernama Maudy Ayunda Foundation. Pendirian organisasi tersebut berangkat dari pengalamannya selama berkeliling ke beberapa kota di Indonesia, dan mendengarkan banyak suara yang beragam dari kalangan anak muda.

Lewat organisasi tersebut Maudy membuat berbagai program, salah satunya Scholarship and Mentorship Program yang mengajak anak muda berusia 17-18 tahun, untuk berdiskusi tentang pilihan pendidikan mereka di masa mendatang.

Berkat kecakapannya di dua bidang yang tetap bisa berjalan dengan baik dan menginspirasi banyak orang, Maudy juga masuk dalam jajaran Forbes 30 under 30 Asia 2021. Dirinya disorot karena prestasi di dunia hiburan, serta semangat yang ia miliki dalam memajukan pendidikan di Indonesia. [GNFI]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img