Nukilan.id – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) resmi membuka ruang Diorama Kearsipan Aceh sejak bulan Mei lalu untuk umum. Kemudian, hal tersebut disambut positif oleh masyarakat dan komunitas yang antusias untuk berkunjung serta memperlajari sejarah melalui berbagai jenis arsip yang tersedia di lokasi Diorama Kearsipan Aceh.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pemanfaatan dan Layanan Arsip Dinas Perpustakan dan Kearsipan Aceh. Dr. Muslim Yakop, mengatakan, para pengunjung yang datang terdiri dari berbagai kalangan seperti pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum.
Baca Juga: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Terima Penghargaan SKPA Sangat Inovatif
“Alhamdulillah sejak diresmikan jumlah pengunjung yang berdatangan semakin ramai, tak hanya itu, untuk seminggu kedepan sudah penuh daftar pengunjung yang sudah konfirmasi akan datang ke Diorama Arsip Aceh,” kata dia.
Menurutnya, saat ini Diaroma Kearsipan Aceh terbagi menjadi tiga ruangan yakni Aceh Jameun (Aceh Tempo Dulu), Aceh Jinoe (Aceh Saat Ini) dan Aceh Ukeue (Masa Depan) yang menampilkan sejarah dan perjalanan Aceh dari masa ke masa dengan memadukan antara arsip, seni, dan teknologi.
“Aceh Jameun di antaranya berisi naskah kuno, aktifitas masa lampau masyarakat Aceh pada bidang perdagangan laut dan bidang pertanian serta kilas balik masa kejayaan Aceh yang dipajang dalam ruangan Aceh Jameun. Sedangkan Aceh Jinoe, berisi tentang rangkaian foto-foto Gubernur Aceh dari masa ke masa terkait keberhasilan program kerja gubernur serta dokumentasi penandatangan MoU Helsinki dan anugerah inovasi DPKA dalam kurun waktu dua tahun terakhir,” ungkapnya.
“Kemudian, untuk Aceh Ukeue berisi berbagai foto tentang masa depan Aceh mulai dari sektor pertanian, peternakan, kearsipan, perpustakaan, industri, transportasi, perumahan rakyat dan pariwisata,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Muslim Yakop menjelaskan, bahwa Diorama Kearsipan Aceh itu diresmikan oleh Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto, Asisten Administrasi Umum Setda Aceh Iskandar yang hadir mewakili Pj Gubernur Aceh dan Kepala DPKA Edi Yandra dengan ditandai dengan prosesi gunting pita serta mengecek secara langsung kondisi ruangan Diorama Kearsipan Aceh tersebut yang terletak pada lobby Kantor DPKA.
Di sisi lain, ia menjelaskan, sampai saati ini Diaroma Kearsipan Aceh terbuka untuk umum bagi masyarakat yang ingin melakukan kunjugan. Bahkan, dirinya mengajak berbgai pihak agar lebih memanfaatkan keberadaan Diaroma Kearsipan Aceh dengan mengunjunginya secara langsung dan mempelajari berbagai sejarah tentang Aceh di masa lampau.
“Warga hanya perlu melapor kepada petugas yang selalu berada di pintu loby. Pengunjung kemudian akan diarahkan menuju ruang Diorama Kearsipan Aceh,” tuturnya. []
Baca Juga: UIN Ar-Raniry dan ANRI Jalin Kerja Sama Kearsipan