Wednesday, September 11, 2024
1

Maraknya Baliho Calon Kontestan Pilkada di Aceh, Warga: Percaya Diri Itu Baik, Tapi Sadar Diri Lebih Penting

NUKILAN.id | Banda Aceh – Memasuki tahun politik, pemandangan baliho calon kontestan pemilihan kepala daerah (Pilkada) mulai marak di berbagai sudut Aceh. Wajah-wajah baru hingga tokoh lama menghiasi ruang-ruang publik, dari perempatan jalan hingga pasar tradisional. Fenomena ini memicu beragam tanggapan dari masyarakat.

Menanggapi fenomena tersebut, Nukilan.id melakukan wawancara lapangan dengan sejumlah warga untuk mengetahui tanggapan mereka. Sejumlah warga menilai bahwa berpolitik memang merupakan hak setiap individu, namun ada yang berpendapat bahwa kesadaran akan kapasitas diri juga sangat penting dalam dunia politik.

“Banyak yang terlalu percaya diri, bahkan tanpa bekal pengalaman yang memadai. Baru saja dipuji di meja kopi, besoknya sudah pasang baliho nyatakan diri sebagai calon walikota,” ujar Hendra, seorang warga Banda Aceh, saat ditemui di kawasan Simpang Mesra, Kamis (8/8/2024).

Hendra melanjutkan, bahwa ada pula yang mendapat jabatan secara cuma-cuma, namun tiba-tiba merasa diri mereka layak memimpin seluruh provinsi.

“Ini kan tidak tahu diri namanya. Tidak semua orang yang diberi jabatan layak untuk menjadi pemimpin besar,” tambahnya.

Tak hanya Hendra, Fadil, juga menyuarakan keprihatinannya terhadap fenomena ini. Menurut Fadil, ada juga yang hanya punya basis komunitas kecil, tapi merasa mewakili seluruh kabupaten atau kota.

“Padahal, memimpin daerah itu bukan perkara mudah. Belum lagi yang hanya bermodalkan jargon, merasa punya solusi untuk masalah kompleks, padahal hal sepele saja belum tentu bisa ia atasi,” ungkapnya dengan nada prihatin.

Warga juga menyayangkan bahwa Pilkada seolah menjadi ajang ‘bercanda’ bagi sebagian orang yang memiliki modal finansial.

“Mereka punya uang, pasang baliho di tiap simpang. Padahal, nasib jutaan masyarakat tergantung pada hasil Pilkada itu. Ini bukan sekadar permainan,” kata Fadil.

Warga berharap para calon yang ingin maju dalam Pilkada bisa lebih introspektif. Sebab, warga menilai bahwa percaya diri itu penting, tapi sadar diri jauh lebih penting.

“Jangan sampai mereka hanya dimanfaatkan oleh segelintir orang yang punya kepentingan. Kita tidak ingin pemimpin yang hanya jadi boneka, sementara nasib masyarakat dibiarkan terkatung-katung,” pungkas Fadil.

Dengan semakin dekatnya waktu Pilkada, masyarakat berharap para calon yang muncul benar-benar memiliki kapabilitas dan niat tulus untuk memajukan daerah, bukan sekadar mencari popularitas atau keuntungan pribadi. (XRQ)

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img