NUKILAN.ID | JANTHO — Universitas Syiah Kuala (USK) bersama Universitas Iskandar Muda (UIM) melaksanakan program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Desa Lambadeuk, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Program ini berfokus pada optimalisasi lahan pertanian marginal melalui sistem intercropping atau tumpangsari antara tanaman cabai dan nilam.
Kegiatan yang melibatkan 22 mahasiswa USK dan 3 mahasiswa Universitas Iskandar Muda ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi lokal secara berkelanjutan. Program didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Pelaksanaan program diawali dengan serah terima mahasiswa PMM secara resmi kepada masyarakat yang berlangsung di Meunasah Desa Lambadeuk, Sabtu (tanggal tidak disebutkan), pukul 09.00 hingga 11.30 WIB. Acara tersebut dihadiri oleh dosen pembimbing lapangan, perangkat desa, dua kelompok mitra masyarakat, serta seluruh mahasiswa peserta.
Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pelatihan sosialisasi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si. Ia memaparkan tentang faktor-faktor penyebab lahan menjadi marginal serta pendekatan pencegahan berbasis agroekologi. Sosialisasi ini menjadi landasan penting bagi masyarakat dan mahasiswa dalam merancang solusi yang sesuai dengan kondisi lingkungan.
Selanjutnya, seluruh peserta melakukan peninjauan ke lokasi lahan marginal yang akan menjadi pusat pelaksanaan program. Di lokasi ini, para mahasiswa dan masyarakat akan menerapkan sistem tanam tumpangsari cabai dan nilam yang tidak hanya diharapkan meningkatkan hasil panen, tetapi juga memperbaiki kondisi tanah secara bertahap.
Program ini diketuai oleh Mujiburrahmad, SP, M.Si dari Universitas Syiah Kuala, dengan anggota pelaksana Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si dari USK dan Ir. Elviani, MP dari Universitas Iskandar Muda.
Melalui kolaborasi ini, para pelaksana berharap lahirnya inovasi lokal yang mampu menjadi model pengelolaan lahan marginal berbasis masyarakat. Di sisi lain, program ini juga menjadi sarana pembelajaran nyata bagi mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kehidupan sosial masyarakat, sekaligus memperkuat kapasitas pemuda dan petani dalam membangun ekonomi lokal yang tangguh dan berkelanjutan.