NUKILAN.id | Tapaktuan – Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan baru-baru ini menandatangani kontrak kerjasama dengan PT. Kobexindo Cement untuk pendirian pabrik semen dengan kapasitas produksi 6 juta ton per tahun. Penandatanganan MoU yang berlangsung di Gedung Agung Sedayu Grup, Jakarta, pada Sabtu (18/5/2024), melibatkan Pj. Bupati Aceh Selatan, Cut Syazalisma S.STP, dan pejabat PT. Kobexindo Cement, perusahaan konsorsium dari Hongshi Holding Group.
Acara ini turut dihadiri oleh mantan Bupati Aceh Selatan, Tgk. Husin Yusuf, Kepala DPMPTSP Dzumairi S.Pi, M.T, Kepala DLH Teuku Masrizar S.Hut, Kadis Perhubungan Filda Yulisbar S.STP, dan Ketua FPKR Tabrani Atim.
Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan menyatakan bahwa pendirian pabrik semen ini merupakan langkah strategis untuk menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Namun, pandangan berbeda muncul dari kalangan mahasiswa setempat. Dalam wawancara dengan Nukilan.id, beberapa mahasiswa menyampaikan pandangan kritis mereka terkait proyek ini. Salah satu mahasiswa, Muhammad Rizki, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan.
“Kami khawatir pabrik semen ini akan merusak ekosistem sekitar dan mencemari udara. Pemerintah harus memastikan bahwa pabrik ini memenuhi standar lingkungan yang ketat,” ujar Rizki kepada Nukilan.id, Selasa (21/5/2024).
Senada dengan Rizki, mahasiswa lainnya, Siti Aisyah, menyoroti pentingnya transparansi dalam proses pelaksanaan proyek. Siti mengharapkan agar pemerintah dan perusahaan dapat memastikan bahwa proyek ini tidak merusak lingkungan dan dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat tanpa mengorbankan kesejahteraan jangka panjang.
“Kami berharap ada transparansi dari pemerintah dan perusahaan terkait dampak sosial dan lingkungan. Masyarakat harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan,” tegas Siti.
Meskipun ada kekhawatiran, beberapa mahasiswa juga melihat peluang positif dari investasi ini. Ahmad Fauzan, mahasiswa Fakultas Ekonomi, mengatakan bahwa proyek ini bisa menjadi motor penggerak perekonomian daerah.
“Jika dikelola dengan baik, pabrik semen ini bisa membuka banyak lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Aceh Selatan,” kata Fauzan.
Menurut Fauzan, rencana investasi pendirian pabrik semen ini merupakan peluang yang sangat bagus untuk mempercepat kemajuan pembangunan daerah dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Ini adalah kesempatan emas untuk memajukan Aceh Selatan,” tambahnya.
Pendirian pabrik semen di Aceh Selatan memang menyimpan potensi besar bagi kemajuan daerah, namun juga menuntut kewaspadaan dan partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk mahasiswa, untuk memastikan bahwa manfaat yang diperoleh tidak mengorbankan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Reporter: Akil Rahmatillah