Tuesday, May 21, 2024

Mahasiswa PPG Beri Penguatan Karakter Ecological Citizenship untuk Masyarakat

Nukilan.id | Banda Aceh – Mahasiswa PPG kelompok II PKN gelar sosialisasi di Aceh Besar, Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga yang bertemakan “Penguatan Karakter Ecological Citizenship untuk Meningkatkan Aktivitas Ecotourism pada Masyarakat Desa Wisata Nusa”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (9/5/2024) sebagai salah satu projek untuk memenuhi tugas mata kuliah Projek Kepemimpinan pada kuliah PPG Prajabatan gelombang 1 tahun 2023 yang dosen pembimbingnya oleh Maimun, S.Pd.,M.A.

Sosialisasi tersebut bertujuan untuk menyosialisasikan tentang penguatan karakter ecological citizenship. Pemateri menyampaikan beberapa hal terkait pentingnya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan terlebih lagi di tempat wisata seperti Desa Wisata Nusa, bukan tanpa alasan dalam memilih Desa Wisata Nusa menjadi tempat untuk sosialisasi. Adapun alasannya karena cukup diminati wisatawan dan kerap dijadikan tempat perkemahan.

Kemudian, daerah ini juga masih cukup asri dan dikelilingi oleh gunung atau sawah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Desa Wisata Nusa. Tidak hanya itu, di Gampong Desa Wisata Nusa juga memiliki sebuah lembaga yang disebut Lembaga Pariwisata Nusa (LPN) yang diketuai oleh Nurhayati. LPN merupakan lembaga yang menaungi tentang Wisata Desa Nusa, di mana LPN tersebut memiliki tempat khusus untuk menyambut para wisatawan yang ingin melakukan kegiatan atau berkunjung ke daerah tersebut.

Ketua Pelaksana kegiatan Wendy Prasetya mengatakan, melihat dari latar belakang Desa Wisata Nusa ini, kegiatan yang dilakukan, yakni untuk memberikan gambaran kepada masyarakat Gampong Nusa terkait pentingnya menjaga lingkungan alam sekitar terutama di tempat wisatanya. Dengan terjaganya lingkungan, maka akan memberikan kesan yang baik, aman, dan nyaman bagi para wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut. Proyek ini dikembangkan atas dasar bahwa kesadaran masyarakat tentang pentingnya ecotourism dan ecological citizenship masih rendah.

Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti: (1) Masih banyak wisatawan yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan saat berwisata; (2) Masyarakat lokal belum sepenuhnya memahami manfaat ecotourism; (3) Kurangnya edukasi dan informasi tentang ecotourism dan ecological citizenship. Kemudian, pengelolaan wisata yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan sosial. Hal ini dapat dilihat dari beberapa contoh, seperti: (1) Pembangunan infrastruktur wisata yang tidak ramah lingkungan; (2) Eksploitasi sumber daya alam dan budaya lokal secara berlebihan; (3) Minimnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata.

Wendy juga menyampaikan, kegiatan sosialisasi ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya untuk menjaga lingkungan sekitar, terlebih lagi di tempat wisata seperti yang ada di Desa Wisata Nusa. Kegiatan yang dimaksud untuk membahas tentang penanaman karakter peduli lingkungan pada masyarakat Desa Wisata Nusa dan anak-anak yang berada di Desa Wisata Nusa.

Katanya, anak-anak tersebut adalah generasi yang akan membangun Desa Wisata Nusa ke depannya. Upaya dalam menumbuhkan karakter peduli lingkungan mulai dari hal-hal kecil, seperti jangan membuang sampah sembarangan, menanam pohon di sekitar pinggiran sungai yang berada di tempat wisata tersebut, dan juga meminimalisir penggunaan sampah botol dan plastik.

“Sosialisasi penguatan karakter ecological citizenship ini didasari atas bagaimana kita melihat sendiri pada negara-negara Asia khususnya cuaca yang lagi panas-panasnya,” ucapnya saat diwawancarai Nukilan.id yang juga ikut hadir pada kegiatan tersebut, Kamis (9/5/2024).

Hal itu juga disebabkan menipisnya lapisan ozon dan maraknya bahan bakar yang berlebihan sehingga masyarakat pun merasakan panas yang sangat dasyat. Jadi, dari kelompoknya  berpikir bahwa perlunya penguatan karakter ecological untuk masyarakat. Sementara itu sampel yang diambil adalah masyarakat Gampong Nusa yang kebetulan gampong tersebut sudah terkenal akan wisatanya dan sudah go internasional. Oleh karena itu, tujuannya adalah bagaimana caranya mempertahankan ecological dan juga meneruskan bibit-bibit baru dari wisatawan atau pengurus wisatawan di Gampong Nusa.

“Kita berikan dasarnya dulu ke mereka bagaimana mereka melanjutkan program di desa-desa tersebut, bakti sosial yang kami lakukan adalah membersihkan lingkungan wisata serta kami menanam bibit-bibit pohon, seperti jambu biji, jambu air, sirsak, dan lainnya sekitar 60 batang pohon,” ujarnya lagi.

“Sambil tumbuh kembangnya anak baru dari gampong tersebut, kami berharap bibit-bibit yang telah kami tanam juga berdampingan tumbuh dengan mereka dan bisa memperbaharui Gampong Nusa agar lebih hijau lagi,” pungkasnya.

Reporter : Auliana Rizky

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img