Nukilan.id – Desa Rata Mulie, Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah, merupakan daerah terpencil dan tertinggal ini dapat mewakili potret dunia pendidikan dan kesehatan Aceh dalam menatap persoalan yang masih perlu diperhatikan dalam bidang terkait.
Syiah Utama merupakan kecamatan yang terluas di Bener Meriah dan masih proses perkembangan dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi, agama, budaya, dan sisi kehidupan lainnya.
Sampai kini kasus stunting masih menjadi salah satu masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian di Aceh. Bener meriah termasuk kedalam daerah berstatus merah yang memiliki prevelensi stunting mencapai 40 persen. Hal ini terjadi karena kurang nya pemahaman dalam pengelolaan dan pemberian asupan bergizi untuk anak 1000 hari pertama kehidupan.
Dalam rangka mendukung pemerintah Aceh mengurangi angka stunting Universitas Syiah Kuala mengangkat tema “Melalui KKN kolaborasi dan KKN Reguler periode XXI kita tingkatkan pengembangan potensi green economy dan masyarakat bebas stunting”
Mahasiswa USK KKN XXI 457 menyelenggarakan sosialisasi tentang pencegahan stunting dan pembagian makanan nutrisi pada anak usia dini. Kegiatan ini berlangsung di Kampung Rata Mulie, kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah. Dihadiri oleh oleh puluhan ibu-ibu setempat.
Al Tariq Ketua Kelompok KKN menyampaikan pencegahan stunting dapat dicegah melalui pemenuhan nutrisi selama kehamilan, pemenuhan nutrisi bayi dengan optimal, memastikan kebersihan dengan benar, dan memastikan asupan makanan sehat untuk anak”
“Kami berharap agar orang tua memahami kebutuhan gizi pada anak agar tercukupi dengan optimal dan anak dapat terhidari dari stunting”, Harap Al Tariq.
Masyarakat bebas stunting ini juga merupakan program utama dari Universitas Syiah Kuala yang di laksanakan oleh seluruh mahasiswa KKN yang terdapat di berbagai desa di seluruh Aceh besar, Aceh tengah dan Bener meriah.