Nukilan.id – Sebanyak 60 mahasiswa program studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh dilatih teknik dasar jurnalistik. Kegiatan tersebut berlangsung selama 2 hari, Sabtu (28/5/2022) – Minggu (29/5/2022) di Aula Mini fakultas kampus tersebut.
Pelatihan tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan yang mengambil mata kuliah dunia penerbitan, turut menghadirkan narasumber dan instruktur masing-masing Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Dr Edi Yandra SSTP MSP, Kabid Pengelolaan Komunikasi Publik Diskominfo dan Sandi Aceh, wartawan Rakyat Aceh Yusmadi dan wartawan senior Serambi Indonesia Yarmen Dinamika.
Dekan FAH UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Dr Fauzi Ismail MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 menuntut kita untuk berkembang mengikuti perkembangan zaman, di mana saat ini mengarah ke era serba digital.
“Mahasiswa harus mempunyai banyak keahlian supaya bisa terus berkembang mengikuti tren perkembangan zaman di era digital sekarang ini. Karena untuk bisa sukses kita harus bisa membaca tanda-tanda zaman, dan tanda-tanda zaman hari ini harus menguasai teknologi,”kata Fauzi, dalam sambutannya, Sabtu (28/5/2022) di Aula FAH UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Menurut Fauzi, menguasai ilmu jurnalistik sangat penting di era sekarang ini. Karena seseorang yang memiliki skill dan kompetensi di bidang jurnalistik dapat memberikan peluang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
Sebelumnya, Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan Nurhayati Ali Hasan MLIS dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan jurnalistik dasar ini bertujuan untuk membekali mahasiswa agar mampu berkompetensi dalam bidang menulis atau memproduksi karya jurnalistik baik untuk media cetak, online atau media sosial.
“Kegiatan pelatihan jurnalistik ini sebagai upaya meningkatkan kemampuan dasar literasi yaitu membaca dan menulis. Namun, era sekarang ini mahasiswa Ilmu Perpustakaan juga harus menguasai literasi data, teknologi dan kemanusiaan,”kata Nurhayati Ali Hasan.
Lebih lanjut, Nurhayati menjelaskan bahwa selama 2 hari peserta dibekali dengan berbagai materi tentang teknik dasar jurnalistik meliputi materi tentang berkomunikasi santun dan aktif menangkal hoaks, peran Pemerintah Daerah dalam membangun budaya literasi di Aceh, teknik menulis press release dan reportase berita, penulisan artikel dan opini, manajemen penerbitan surat kabar dan juga kunjungan ke kantor Serambi Indonesia untuk pengenalan pengelolaan penerbitan surat kabar dan manajemen redaksional.[]