NUKILAN.id | Banda Aceh – Menabung sejak dini sering kali dianggap sebagai cara aman untuk mengelola keuangan. Namun, menurut investor kawakan Lo Kheng Hong, menabung di bank justru bisa menyebabkan seseorang “miskin secara perlahan”. Hal ini disampaikan Lo Kheng Hong dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) yang berlangsung baru-baru ini.
“Menempatkan uang di bank sebenarnya membuat kita miskin secara pelan-pelan, karena nilai uang kita semakin hari semakin menurun,” ujar Lo Kheng Hong, Minggu (22/9/2024).
Lo juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak tertarik berinvestasi di instrumen lain seperti obligasi atau emas. Menurutnya, bunga obligasi tidak memberikan hasil yang signifikan, sementara emas bukanlah investasi yang menarik baginya.
“Saya juga tidak membeli emas,” tegas Lo Kheng Hong.
Sebagai salah satu investor saham paling sukses di Indonesia, Lo Kheng Hong menekankan bahwa investasi saham adalah pilihan terbaik. Pria yang memiliki kekayaan ratusan miliar ini pernah meraup untung besar dari investasi di saham PT United Tractors Tbk (UNTR). Keuntungan tersebut menjadi titik awal dari kesuksesan Lo dalam dunia investasi saham.
“Saya berinvestasi saham karena bursa saham Indonesia menawarkan imbal hasil tertinggi di antara bursa saham utama dunia, terutama untuk investor jangka panjang. Sudah terbukti! Saya bersyukur bisa berada di dalamnya,” jelas Lo.
Namun, Lo menyoroti bahwa mayoritas masyarakat Indonesia masih ragu untuk berinvestasi saham. Menurutnya, hampir 99% masyarakat lebih memilih menyimpan uang di bank atau membeli properti dibandingkan menempatkan dana di pasar saham.
Lo dikenal sebagai investor yang teliti, menghabiskan waktu panjang untuk membaca dan menganalisis laporan keuangan perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli saham. Ketelitian tersebut menjadi kunci keberhasilannya dalam memilih saham yang tepat untuk diinvestasikan.
“Jangan sembarangan memilih saham. Pelajari laporan keuangan dengan seksama, itulah kunci sukses saya,” pungkas Lo.
Investasi saham, bagi Lo Kheng Hong, bukan sekadar cara mengelola kekayaan, melainkan sebuah jalan menuju kebebasan finansial yang berkelanjutan.
Editor: Akil