Bagi pelanggan warung kopi Check Yukee di Jalan Tepi Kali, Kota Banda Aceh, melihat seniman Hasbi Burman duduk di situ adalah hal biasa. Pria yang dijuluki “Presiden Rex” itu sering hadir dan bercakap-cakap dengan orang-orang yang dikenal dan menghormatinya.
Kalau baru datang atau hendak meninggalkan warung kopi, anak-anak muda pecinta seni yang sedang ngopi akan menyapanya. “Ho neu jak, Pak Presiden (Mau kemana, Pak Presiden?),” tanya seorang seniman muda yang bekerja di sebuah LSM pada suatu waktu.
Belakangan Hasbi Burman tak terlihat lagi. Termasuk di warung-warung kopi lain yang juga biasa didatanginya. Maka, kabar penyebab dia tak lagi terlihat “wira-wiri” pun mulai tersiar: Presiden Rex jatuh sakit.
Kabar ini beredar luas dengan cepat. Hasbi mendapat simpati yang berlimpah. Ia dijenguk anak-anak muda penggemarnya. Para pejabat pun ikut membesuk. Januari lalu M. Nasir Djamil datang ke rumahnya di Gampong Karieng, Blang Bintang, Aceh Besar.
Hari ini (2/2), giliran Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Aceh Jamaluddin yang datang.
Dalam kunjungan tersebut ia didampingi para kabid dan kepala UPTD di lingkungan Disbudpar Aceh.
“Kunjungan ini kita lakukan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap seniman. Terlebih seniman sastra yang ini sudah lama dalam keadaan sakit,” kata Jamaluddin.
Dalam kunjungan ini Jamaluddin memberi semangat kepada Hasbi Burman dalam menghadapi kondisi kesehatannya yang sedang menurun. Hasbi juga disemangati agar terus berkarya.
Hasbi Burman adalah seniman yang cukup sering menulis dan tampil membacakan puisi. Puisinya sering diterbitkan di koran lokal. Dia juga pernah beberapa kali membaca puisi di atas panggung Pekan Kebudayaan Aceh.