NUKILAN.id | Banda Aceh – Libur panjang Idul Adha dan masa liburan sekolah kali ini memberikan dampak signifikan bagi Museum Aceh. Tingkat kunjungan ke museum ini meningkat drastis, mencapai 200 persen dibanding hari-hari biasa.
Menurut Kepala Museum Aceh, Muda Farsyah, selama libur Idul Adha yang hanya dibuka pada Rabu dan Kamis, jumlah pengunjung mencapai ratusan orang, sementara pada hari biasa, jumlahnya hanya sekitar 150 orang.
“Alhamdulillah ada peningkatan selama Idul Adha kita buka Rabu dan Kamis mencapai 500 pengunjung, sementara hari biasa Senin hingga Minggu itu hanya 150 orang saja,” ujarnya.
Farsyah juga menambahkan bahwa satu tiket masuk memungkinkan pengunjung mengakses tiga tempat sekaligus, yakni pameran tetap, Rumoh Aceh, dan pameran temporer yang tiap tahun menampilkan produk berbeda.
Selain warga lokal, Museum Aceh juga menerima kunjungan dari warga asing dan wisatawan nusantara, termasuk dari Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan DKI Jakarta. Hingga tanggal 22 Juni 2024, jumlah pengunjung mencapai 6.021 orang dewasa dan 11.000 anak-anak.
Farsyah menjelaskan bahwa peningkatan ini merupakan hasil dari berbagai faktor, termasuk koordinasi dengan pihak-pihak terkait terutama sekolah, serta adanya koleksi baru atau tampilan yang diperbarui di Museum Aceh.
“Sosialisasi juga dilakukan melalui media sosial dan website resmi disbudpar serta kemendikbud, serta melibatkan kegiatan sekolah untuk meningkatkan kolaborasi. Namun yang paling penting adalah adanya pameran baru yang terus kami tampilkan di Museum Aceh, yang membuat pengunjung ingin terus datang kembali,” tambahnya.
Dengan tarif tiket yang berbeda, dewasa dikenai biaya Rp 5.000,-, anak-anak Rp 3.000,-, dan warga asing Rp 15.000,-. Farsyah juga memperkirakan bahwa peningkatan kunjungan kemungkinan akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini.
Diharapkan dengan fasilitas yang ditawarkan dan berbagai inovasi yang dilakukan, Museum Aceh dapat terus menjadi destinasi edukasi yang diminati baik oleh masyarakat lokal maupun wisatawan dari luar daerah.
Editor: Akil Rahmatillah