Nukilan.id – Malaysia kembali dilanda banjir yang disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur tiada henti. Banjir bandang dilaporkan menerjang kawasan Klang Valley, yang mencakup ibu kota Kuala Lumpur dan area-area sekitarnya di negara bagian Selangor.
Banjir kembali menerjang sekitar tiga bulan setelah banjir mematikan merenggut puluhan nyawa di berbagai wilayah Malaysia.
“Banjir terjadi karena curah hujan yang luar biasa deras dalam waktu dua jam, dan sistem drainase yang ada tidak mampu menampung debit air yang tinggi,” tutur Menteri Lingkungan dan Perairan Malaysia Tuan Ibrahim Man dalam pernyataannya, seperti dilansir Straits Times, Selasa (8/3/2022).
Ibrahim menyebut bahwa curah hujan antara 106,5 mm hingga 155 mm tercatat selama dua jam di dua pusat penghitungan yang ada di Kuala Lumpur. Lebih dari 100 rumah di area Kampung Periuk dan Kampung Pasir Baru yang ada di wilayah Kuala Lumpur terdampak banjir.
Ibrahim juga mengatakan bahwa perubahan iklim juga menjadi faktor pemicu banjir ini, karena Malaysia biasanya dilanda kemarau pada bulan Maret.
Sejumlah rekaman yang diunggah ke media sosial menunjukkan kendaraan-kendaraan terendam banjir dan ketinggian air terus naik di beberapa area, termasuk pusat kota Kuala Lumpur. Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamat menyebutkan sedikitnya 12 mobil terendam dan sejumlah orang telah diselamatkan.
“Banjir menyebabkan air naik setinggi 2 meter dan sekitar 12 mobil terjebak, dengan beberapa korban terpaksa menyelamatkan diri ke atas mobil mereka. Semua korban yang terdampak telah diselamatkan dan dibawa ke lokasi aman,” sebut Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamat dalam pernyataannya.
Menyusul banjir bandang ini, pemadaman listrik pun melanda sejumlah area dengan perusahaan utilitas negara, Tenaga Nasional, mematikan aliran listrik ke sebanyak 40 gardu induk. Wilayah yang terdampak pemadaman antara lain markas pusat Kepolisian Diraja Malaysia di Bukit Aman, wilayah Bukit Bintang dan beberapa kondominium di sekitar Menara Kembar Petronas.
Sekitar 300 orang di Selangor telah dievakuasi ke pusat pengungsian pada Senin (7/3) malam waktu setempat. Sementara hingga pukul 19.00 waktu setempat, sedikitnya 250 korban banjir dievakuasi di Kuala Lumpur.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional menyatakan bahwa ketinggian air di sejumlah sungai di Kuala Lumpur dan Selangor naik melewati level peringatan, dengan salah satu sungai ketinggian airnya melewati level bahaya.
“Setiap musim penghujan datang, akan ada banjir. Sebagai warga Malaysia, kita seharusnya mengetahui bahwa banjir dianggap peristiwa tahunan, tapi mengapa hingga sekarang kita belum juga menyelesaikan masalah ini,” keluh seorang warga Malaysia via media sosial. [Detiknews]