Saturday, May 4, 2024

Kronologi Pembubaran Aksi GERAM di Aceh Barat

Nukilan.id – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) menggelar aksi di depan Tugu Simpang Pelor, Johan Pahlawan tepatnya didekat Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, Kamis (9/12/2021) malam.

Aksi tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia dan menyambut Hari HAM Sedunia yang jatuh pada 10 Desember setiap tahunnya.

Sekira pukul 20.30 WIB, pihak petugas dari aparat kepolisian setempat membubarkan aksi tersebut, karena dinilai sudah melanggar Undang-Undang nomor 9 tahun 1998 tentang Penyampaian Pendapat di Muka Umum dan melakukan aksi di malam harı.

Selain itu, aksi tersebut diketahui tidak memiliki ijin dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Aceh Barat, yang menjadi salah satu ketentuan di saat pandemi.

Baca juga: Aksi GERAM Aceh Barat Dibubarkan, Polda Aceh: Aksinya Melanggar Undang-Undang

Koordinator GERAM, Tari Rahmadhana mengatakan, kasus pembubaran aksi tersebut berawal ketika para peserta aksi bernegosiasi dengan pihak kepolisian untuk dapat melakukan aksi unjuk rasa.

“Awalnya kami berencana melakukan aksi di depan tugu simpang pelor lalu pihak kepolisian menegur dan membubarkan aksi, tapi kami tetap bersikeras ingin melakukan aksi walaupun hanya sebentar,” ujar Tari.

Selanjutnya, saat aksi di depan Gedung DPRK Aceh barat, tiba-tiba ada seorang yang diduga oknum polisi yang masuk ke tengah-tengah peserta aksi yang mengakibatkan senggol bahu dengan alasan ingin lewat, maka terjadilah kesalahpahaman dengan kepolisian yang ingin membubarkan aksi tersebut.

Baca juga: Lantik 44 Eks Pegawai KPK Jadi ASN, Kapolri: Kita Perkuat Komitmen Antikorupsi

“Kemudian kami berteriak bahwa ada provokator di tengah-tengah rombongan kami, lalu terjadi dorong mendorong, sehingga ada beberapa mahasiswa yang mengalami cedera,” ungkap Tari.

Karena kejadian ini, kata dia, aksi terpaksa dihentikan, karena salah satu peserta aksi harus segera dilarikan ke rumah sakit.

“Kami semua terpaksa mendampingi teman ke rumah sakit, dan aksi kami hentikan,” pungkas Tari.

Reporter: Hadiansyah

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img