KPA Pusat Tegaskan Tak Pernah Perintahkan Pengibaran Bendera Bulan Bintang, Sebut Isu dari Provokator Luar Negeri

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Jack Libya, menegaskan bahwa tidak pernah ada instruksi dari KPA Pusat kepada anggotanya untuk melakukan pengibaran bendera bulan bintang, khususnya pada 25 Desember 2025.

Penegasan itu disampaikan Jack Libya, dikutip Nukilan.id melalui sebuah video yang beredar luas di Banda Aceh dan media sosial pada Kamis malam, 25 Desember 2025.

“Lon Jack Libya, Juru Bicara KPA Pusat. Hana perintah untuk peuek bendera tanggai 25 Desember 2025 (Saya Jack Libya, Juru bicara KPA Pusat. Tidak ada perintah untuk menaikkan bendera pada tanggal 25 Desember 2025),” ujar Jack Libya dalam pernyataannya.

Ia menjelaskan, isu ajakan pengibaran bendera bulan bintang tersebut tidak berasal dari struktur resmi KPA. Menurutnya, narasi tersebut merupakan propaganda yang disebarkan oleh pihak tertentu dari luar Aceh. Jack Libya secara terbuka menyebut nama Tgk Fajri sebagai pihak yang berada di balik penyebaran isu tersebut.

“Nyan bandum propaganda Tgk Fajri yang di lua nanggroe (ini semua propaganda Tgk Fajri dari luar negeri),” katanya.

Lebih lanjut, Jack Libya mengimbau seluruh anggota KPA di seluruh Aceh agar tidak terprovokasi dan tetap menjaga ketenangan. Ia menekankan bahwa saat ini Aceh tengah berada dalam suasana duka akibat berbagai musibah yang melanda sejumlah wilayah.

“Lon harap bandum KPA ban sigom Aceh, bek terpengaruh ngon pernyataan Tgk Fajri yu peuek bendera. Aceh sedang berduka, Aceh sedang musibah (Saya harapkan semua KPA di seluruh Aceh, jangan terpengaruh dengan pernyataan Tgk Fajri yang suruh naikkan bendera. Aceh sedang berduka, Aceh sedang mengalami musibah),” ujarnya.

Ia juga menyinggung bahwa persoalan bendera merupakan bagian dari dinamika panjang Aceh yang memiliki waktu dan momentum tersendiri. Namun, menurutnya, seluruh pihak perlu bersabar dan menahan diri karena prioritas utama saat ini adalah solidaritas kemanusiaan serta pemulihan masyarakat yang terdampak bencana.

“Bendera nyan akan di ek, bendera nyan akan di ek. Saba syehdara lon. Tanyoe tengoh musibah (Bendera akan naik, bendera akan naik. Sabar saudaraku, sabar saudaraku. Kita sedang musibah, sabar.. sabar saudaraku),” pungkasnya. (XRQ)

Reporter: AKIL

Read more

Local News