NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Situasi keamanan dan ketertiban di Aceh kembali menjadi perhatian publik nasional setelah beredarnya video konvoi warga yang mengibarkan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Rekaman tersebut viral di media sosial dan memicu beragam reaksi, mulai dari kekhawatiran masyarakat hingga keprihatinan sejumlah pihak terhadap stabilitas keamanan di wilayah tersebut.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 25 Desember 2025, di wilayah Lhokseumawe. Dalam video yang beredar luas sehari kemudian, terlihat sekelompok massa melakukan konvoi menggunakan truk, minibus, dan sepeda motor sambil membawa serta mengibarkan bendera GAM. Dari atas kendaraan, massa juga terdengar meneriakkan seruan kemerdekaan yang disertai takbir.
Aksi tersebut mendapat sorotan lebih besar karena berlangsung di tengah situasi pemulihan Aceh pascabencana alam. Banyak pihak menilai bahwa kondisi kemanusiaan seharusnya menjadi prioritas utama, sehingga muncul kekhawatiran bahwa konvoi tersebut dapat mengganggu ketenangan masyarakat serta kelancaran distribusi bantuan.
Menanggapi peristiwa ini, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono mengimbau masyarakat untuk tetap menyampaikan aspirasi secara damai dan sesuai ketentuan hukum. Ia menekankan bahwa keselamatan warga dan stabilitas wilayah harus menjadi prioritas bersama, terlebih dalam situasi pascabencana. Dave juga meminta aparat keamanan tetap mengedepankan profesionalisme dan pendekatan humanis dalam menjalankan tugas di lapangan.
Sementara itu, aparat TNI dari Korem 011/Lilawangsa bergerak cepat mengamankan situasi guna mencegah eskalasi lebih lanjut. Konvoi tersebut akhirnya dibubarkan tanpa meluas ke wilayah lain. Dalam penindakan tersebut, aparat turut mengamankan seorang pria yang kedapatan membawa senjata api jenis pistol dan senjata tajam berupa rencong. Informasi itu disampaikan oleh Komandan Korem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran.
Sejumlah pengamat menilai pengibaran bendera GAM sebagai gejala sosial yang perlu disikapi secara bijak melalui dialog dan pendekatan persuasif, bukan semata tindakan konfrontatif. Pendekatan tersebut dianggap penting untuk mencegah polarisasi di tengah masyarakat Aceh yang memiliki sejarah konflik panjang.
Di tengah masyarakat sendiri, aksi tersebut memunculkan kekhawatiran dan rasa tidak nyaman, terutama bagi warga yang berharap suasana segera kembali normal setelah bencana. Peran media sosial yang mempercepat penyebaran informasi turut memperluas dampak psikologis dari peristiwa tersebut.
Peristiwa konvoi bendera GAM ini menjadi pengingat bahwa ekspresi aspirasi harus tetap dilakukan secara damai dan bertanggung jawab, dengan mengedepankan kepentingan keselamatan masyarakat serta persatuan nasional di atas segalanya.

