Komisaris PT Pelni Aktif sebagai Buzzer Jokowi, Perusahaan: Itu Ranah Pribadi

Share

NUKILAN.id | Jakarta – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni angkat bicara terkait aktivitas Kristia Budiyarto, salah satu komisarisnya, yang dikenal aktif di media sosial sebagai buzzer sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kristia menggunakan akun X @kangdede78 untuk mengkampanyekan berbagai isu politik dan pemerintah.

Manajer Komunikasi Korporasi PT Pelni, Ditto Pappilanda, menyatakan bahwa kegiatan Kristia di media sosial adalah urusan pribadi yang tidak berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya di perusahaan.

“Tentu (promosi) menjadi hal positif bagi perusahaan,” ujar Ditto saat dihubungi Tempo melalui aplikasi perpesanan, Rabu, 15 Januari 2025.

Ditto menegaskan bahwa meskipun Kristia sering mempromosikan PT Pelni di akun X miliknya, perusahaan memisahkan dengan jelas antara kepentingan pribadi dan tanggung jawab sebagai komisaris.

“Cuitan Kristia di luar informasi tentang PT Pelni adalah ranah pribadi yang tidak berkaitan dengan tugasnya di perusahaan,” katanya.

Kristia Budiyarto diangkat sebagai Komisaris PT Pelni berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-354/MBU/11/2020. Meski demikian, aktivitasnya sebagai buzzer sempat menimbulkan kontroversi di internal perusahaan. Seorang sumber di PT Pelni yang menduduki posisi strategis mengungkapkan bahwa beberapa cuitan Kristia memicu ketidaknyamanan di kalangan pegawai.

“Ada yang menilai cuitan tersebut bisa mempengaruhi citra perusahaan,” ujarnya.

Polemik pertama muncul saat pembatalan kajian Ramadan di PT Pelni pada 2021, yang mencuat di media sosial. Sejumlah cuitan Kristia juga menjadi sorotan publik, salah satunya terkait penggunaan istilah “khilaf*ck” yang memplesetkan diksi “khilafah”.

“Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih capres yang didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilaf*ck anti Pancasila, gerombolan yang melarang pendirian rumah ibadah minoritas,” tulis Kristia pada 23 Oktober 2022.

Tempo telah mencoba menghubungi Kristia Budiyarto melalui pesan WhatsApp untuk mengonfirmasi pernyataannya pada Rabu, 15 Januari 2025. Meskipun pesan mendapat tanda terkirim, hingga Kamis, Kristia belum memberikan respons. Upaya panggilan telepon juga tidak diangkat.

Kristia Budiyarto pertama kali dikenal sebagai buzzer yang aktif mendukung kampanye Joko Widodo pada Pilpres 2019. Ia mempromosikan tagar seperti #Albantani, yang merujuk pada Imam Besar Masjidil Haram, Muhammad Nawawi al-Bantani, kakek buyut dari Ma’ruf Amin. Kampanye tersebut bertujuan menarik simpati umat muslim untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf.

Setelah masa jabatan Presiden Joko Widodo berakhir pada 2024, Kristia tetap aktif mendukung pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto. Aktivitasnya sebagai buzzer menimbulkan perdebatan tentang peran pejabat publik di media sosial, tetapi PT Pelni bersikukuh bahwa peran komisarisnya di luar perusahaan tidak mempengaruhi kinerjanya di BUMN tersebut.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News