Nukilan.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Teuku Riefky Harsya menggelar webinar hybrid forum diskusi publik dengan tema “Kolaborasi tokoh masyarakat, pejabat publik dan pelaku usaha dalam kerangka pemulihan ekonomi nasional” di Aula Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, Jum’at (1/7/2022).
Hadir sebagai narasumber, Direktur LSM Serambi Edukasi, Jasmar, SE, turut hadir secara virtual, Wakil Ketua Komisi I DPR-RI, Teuku Riefky Harsya, dan Akademisi Esa Unggul Jakarta, Drs. Gun-Gun Siswadi, M.Si. Kegiatan ini dimoderatori, Renny Risti dan Master of Ceremony (MC), Marchelly Putri.
Dalam paparannya, Direktur LSM Serambi Edukasi, Jasmar mengatakan, tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam kerangka pemulihan ekonomi nasional dari segi pertanian, kelautan, peternakan, dan perdagangan.
“Baik itu peran dalam bentuk bantuan fasilitas usaha, modal usaha, dan bantuan usaha milik gampong, sehingga bisa meningkat ekonomi masyarakat terutama para pelaku usaha,” kata Jasmar.
Selain itu, kata dia, peran pejabat publik juga sangat dibutuhkan, seperti kebijakan yang diambil Kemenko Perekonomian dengan melakukan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), program ini merupakan akselerasi pemulihan ekonomi di tahun 2022 terutama didorong oleh pandemi yang lebih terkendali sehingga mendorong kepercayaan masyarakat dan pulihnya aktifitas ekonomi.
Ia menyebutkan, Pemerintah Indonesia melalui program PEN ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp454,62 Triliun yang diarahkan untuk mendorong pemulihan diberbagai sektor dengan tetap mengedepankan keseimbangan kesejahteraan dan ekonomim.
“Sangat luar biasa sekali, ini bukan anggaran yang kecil. Makanya kebijakan yang telah diambil pemerintah melalui Kemenko Perekonomian ini harus benar-benar bisa dimanfaatkan dengan baik,” harap Jasmar.
Disisi lain, Jasmar menjelaskan, pemulihan ekonomi nasional harus dimulai dari upaya pemulihan terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurutnya, UMKM memiliki peranan penting terhadap perekonomian Indonesia terutama ketika terjadi krisis.
“Secara teori ekonomi, tidak mungkin bisa pulih kalau kita tidak segera memulihkan UMKM-nya, karena 99% pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM,” jelasnya.
Pemerintah pun telah menyadari untuk memulihkan UMKM melalui berbagai program. Untuk itu, Jasmar berharap agar semua pihak dapat bekerja sama menjadikan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Karena itu, Jasmar meminta tokoh masyarakat dan pejabat publik untuk melakukan penguatan dan pengawasan terhadap pemulihan ekonomi melalui program-program tertentu, seperti memberikan modal usaha dan meningkatkan perhatian penuh kepada UMKM.
“Jadi kolaborasi ini sangat bermanfaat, terutama dalam memberikan pelayanan atau usaha yang berkualitas dengan menggabungkan keahlian unik profesional untuk memaksimalkan produktivitas, efektifitas dan efesiensi sumber daya,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR-RI, Teuku Riefky Harsya melalui virtual menyampaikan apresiasi kepada kementeri kominfo khususnya dirjen informasi dan komunikasi publik yang secara konsisten menghadirkan program-program yang inspiratif utamanya dalam mengisi pembangunan nasional, khususnya sektor informasi dan komunikasi publik.
“Salah satunya program webinar hybrid seperti hari ini. Semoga acara ini dapat menambah wawasan baru dan memperkuat semangat kita dalam menyongsong hari-hari kedepan yang penuh tantangan,” kata Politisi Partai Demokrat itu.
Teuku Riefky menjelaskan, kolaborasi merupakan salah satu kunci dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Semangat tersebut perlu dibangun untuk memaksimalkan fungsi setiap kelompok masyarakat. Kerjasama dan komunikasi yang baik antar kelompok atau elemen masyarakat akan mempercepat tercapainya tujuan pemulihan ekonomi nasional.
“Dalam kolaborasi terdapat peran masing-masing kelompok masyarakat, untuk membantu mengeluarkan regulasi dari hulu ke hilir. Tidak hanya itu, kolaborasi juga melahirkan kesepahaman antara semua pemegang kepentingan,” jelasnya.
Dalam sistim kolaboratif governance, lanjutnya, hal yang paling penting adalah mengindentifikasi peran dan kebutuhan masing-masing kelompok untuk menentukan strategi kolaborasi yang sesuai dalam pemulihan ekonomi.
Disebutkan, sebagaimana diketahui, ekonomi Indonesia baru saja melewati masa-masa sulit akibat pandemi covid-19. Pandemi telah menghambat lajur pertumbuhan ekonomi kita. Menurut data BPS ekonomi kita di tahun 2020 hanya tumbuh sebesar 2,9 persen. Sedangkan di tahun 2021 ekonomi indonesia tumbuh 3,6 persen.
“Untuk merespon kondisi ekonomi Indonesia saat ini, kita tidak dapat menggunakan pola kebijakan yang sama untuk semua daerah. Karena Setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda, dan perbedaan kepentingan antar stakeholders, sehingga dalam upaya menjawab permasalahan ini kolaboratif governance atau Sistem Pemerintah Kolaboratif adalah elemen yang penting untuk merespon ekonomi hari ini,” ujar Teuku Riefky.
Pimpinan Komisi I DPR-RI asal Aceh ini berharap kolaborasi semua elemen masyarakat dapat menghadirkan kebijakan terbaik untuk tiap-tiap wilayah yang memiliki karakteristik sosial, budaya, dan ekonomi yang berbeda-beda. Selain melahirkan kebijakan yang berkualitas, peningkatan semua unsur masyarakat baik itu pengelola kebijakan, pengusaha maupun tokoh masyarakat juga akan mempercepat implementasi kebijakan pemulihan ekonomi nasional.
“Kami di Komisi I selalu mendorong kementerian kominfo RI untuk terus fokus mengembangkan program-program peningkatan kolaborasi antara elemen bangsa. Membangun kesadaran akan pentingnya kolaborasi merupakan tugas kita bersama guna membantu pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan menghadirkan semangat kolaborasi kita pasti akan mampu berkembang dan menjadi bangsa yang diperhitungkan dalam pergaualan global. Semoga acara hari ini bermanfaat untuk ita semua, bersama kita kuat, bersatu kita bangkit,” pungkas Teuku Riefky. [Wanda]