Kolaborasi Pentahelix Dorong Pariwisata Berkelanjutan di Aceh Tengah

Share

NUKILAN.id | Takengon – Demi mencapai pariwisata berkelanjutan di Aceh Tengah, konsep kolaborasi Pentahelix mulai diangkat sebagai model pembangunan yang melibatkan lima elemen kunci. Dialog bertema “Penguatan Kolaborasi Pentahelix dalam Mewujudkan Sustainable Tourism di Aceh Tengah” yang digelar oleh RRI Takengon, Selasa (15/10/2024), menyoroti peran penting kolaborasi ini dalam menjaga alam dan budaya lokal.

Dalam diskusi tersebut, dua pakar dari IAIN Takengon, Dr. Ramdansyah Fitrah, M.Si., dan Fachrur Rizha, M.I.Kom., memaparkan pentingnya keterlibatan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media dalam mengembangkan pariwisata yang ramah lingkungan serta berkelanjutan secara sosial dan ekonomi.

Dr. Ramdansyah menekankan bahwa Danau Laut Tawar, salah satu ikon wisata Aceh Tengah, memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi kelas dunia. Namun, ia mengingatkan agar pengelolaan sumber daya ini dilakukan secara bijak.

“Pengembangan pariwisata tidak boleh mengorbankan kelestarian alam dan budaya lokal. Kolaborasi Pentahelix bisa menjadi solusi efektif untuk mencapainya,” ujarnya.

Sementara itu, Fachrur Rizha menyoroti peran media sebagai kunci edukasi masyarakat tentang pariwisata berkelanjutan.

“Media tidak hanya menyebarkan informasi, tetapi juga berperan dalam mempromosikan potensi wisata Aceh Tengah di tingkat nasional maupun internasional. Ini akan berdampak besar jika diiringi dengan kesadaran menjaga lingkungan,” ungkap Fachrur.

Kedua narasumber sepakat bahwa pariwisata berkelanjutan bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga mengenai dampak sosial, budaya, dan lingkungan. Komunitas lokal diharapkan terlibat aktif dalam menjaga keasrian destinasi wisata, sehingga manfaat ekonomi dapat dirasakan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.

Dialog ini diharapkan mampu mendorong komitmen semua pihak untuk berperan aktif dalam menciptakan pariwisata yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga menjaga warisan alam dan budaya Aceh Tengah bagi generasi mendatang.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News